Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, menuai reaksi penolakan. Desakan pencabutan menghujani aturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja tersebut. Sebab, dalam beleid itu, pemerintah secara khusus memberi syarat agar investor bisa menanamkan modal di
10Kegunaan asam fosfat dalam kehidupan sehari-hari yang perlu anda ketahui serta beberapa sifat dari asam fosfat. Ketahui pula spesifikasinya yang ada di pasaran 7 Contoh Kegunaan Asam Nitrat Dalam Bidang Industri. Pingback: 20 Contoh Limbah B3 Industri Menurut PP No. 101 Tahun 2014. 12+ Manfaat Kalsium Karbonat Dalam Industri
ManfaatBiogas â Energi biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat potensial karena mempunyai biaya produksi yang rendah. Peternakan sapi adalah salah satu tempat yang dapat menjadi tempat penghasil biogas. Biogas merupakan sumber energi ramah lingkungan yang dapat membantu kita akan ketergantungan terhadap energi listrik, elpiji
Biasanyadilakukan secara swakelola oleh Desa dengan mendayagunakan sumber daya alam, teknologi tepat guna, inovasi, dan sumber daya manusia di Desa. Seperti itulah kiranya manfaat dana desa dalam berbagai bidang. Pada intinya dana desa dimanfaatkan untuk tiga hal yaitu.peningkatan ekonomi masyarakat desa, pemerataan pembangunan di berbagai
Vay Tiá»n Online Chuyá»n KhoáșŁn Ngay. Alkohol â Pengertian, Jenis, Manfaat, Tata Nama dan Sifat â â Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Alkohol yang dimana dalam hal ini meliputi Pengertian Alkohol, Manfaat Alkohol, Jenis Alkohol, Sifat Alkohol dan Pengaruh Alkohol. Nah agar lebih memahami dan mengerti simak penjelasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Alkohol Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Alkohol memiliki ikatan yang mirip air. Alkohol terdiri dari molekul polar. Dalam senyawa alkohol, oksigen mengemban muatan negatif parsial. Alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Dalam kimia, alkohol atau alkanol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil âOH yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain. Alkohol umum isopropil alkohol sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol H3C-CHOH- CH3, atau alkohol gosok etilena glikol etana-1,2-diol HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama dalam antifreeze gliserin atau gliserol, propana-1,2,3-triol HO-CH2-CHOH-CH2-OH yang terikat dalam minyak dan lemak alami, yaitu trigliserida triasilgliserol Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. Denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus. Sejarah Alkohol Alkohol telah digunakan oleh orang di seluruh dunia, dalam makanan standar, untuk higienis / alasan medis, untuk relaksan dan efek euforia, untuk tujuan rekreasi, untuk inspirasi artistik, sebagai aphrodisiacs, dan untuk alasan lain. Beberapa minuman telah diinvestasikan dengan makna simbolis atau agama mistis menyarankan penggunaan alkohol, misalnya dengan agama Yunani-Romawi di ekstatis ritual Dionysus juga disebut Bacchus, dewa anggur dan pesta pora; dalam Kristen Ekaristi, dan pada Yahudi Sabat dan festival terutama Paskah. Fermentasi Minuman Analisis kimia jejak diserap dan disimpan dalam kendi tembikar dari Neolitikum desa Jiahu, di provinsi Henan, utara Cina, telah mengungkapkan bahwa minuman fermentasi campuran beras, madu, dan buah-buahan sedang diproduksi sejak tahun yang lalu. Ini adalah kira-kira saat yang sama bir gandum dan anggur anggur mulai dibuat di Timur Tengah. Resep telah ditemukan di lapangan tanah liat tablet dan seni di Mesopotamia yang menunjukkan individu menggunakan sedotan untuk minum bir dari tong-tong besar dan pot. dermawan baik menggambarkan penggunaan minuman beralkohol dan konsekuensi dari penyakit mabuk dan beralkohol. Sebagian besar masyarakat di India dan Cina, telah melanjutkan, seluruh, memfermentasi sebagian hasil panen mereka dan memelihara diri dengan produk alkohol. Namun demikian, penganut taat agama Buddha, yang muncul di India pada abad 5 dan 6 SM dan menyebar di selatan dan timur Asia, berpantang sampai hari ini, seperti saleh Hindu dan Sikh. Di Mesopotamia dan Mesir, tempat kelahiran bir dan anggur, Islam adalah agama yang dominan sekarang, dan juga melarang minum dan bahkan penanganan minuman beralkohol. Anggur yang dikonsumsi di Yunani klasik pada saat sarapan atau di simposium, dan pada abad ke-1 SM itu adalah bagian dari makanan yang paling Romawi warga. Namun, baik orang Yunani dan Romawi umumnya dikonsumsi diencerkan anggur dengan kekuatan bervariasi dari 1 bagian anggur dan 1 bagian air untuk 1 bagian anggur dan 4 bagian air. Transformasi air menjadi anggur di perkawinan di Kana adalah yang pertama dari mukjizat Yesus dalam Perjanjian Baru, dan penggunaan anggur-Nya dalam Perjamuan Terakhir mengarah ke sana menjadi bagian penting dari Ekaristi ritual di sebagian besar Kristen tradisi lihat Kekristenan dan alkohol. Di Eropa pada Abad Pertengahan, bir yang dikonsumsi oleh seluruh keluarga, berkat proses fermentasi triple-orang-orang yang paling kuat, lalu perempuan, kemudian anak-anak. Sebuah dokumen menyebutkan zaman biarawati memiliki uang saku enam pint bir sehari. Cider dan anggur pomace juga tersedia secara luas, sementara anggur anggur adalah hak prerogatif dari kelas yang lebih tinggi. Pada saat orang-orang Eropa tiba di Amerika pada abad ke-15, beberapa asli peradaban telah mengembangkan minuman beralkohol. Menurut pasca- Penaklukan Aztek dokumen, konsumsi lokal âanggurâ pulque pada umumnya terbatas pada upacara-upacara keagamaan, tetapi bebas diperbolehkan untuk yang di atas 70 tahun. Penduduk asli Amerika Selatan dibuat bir-seperti produk dari ubi kayu atau jagung cauim, Chicha, yang harus dikunyah sebelum fermentasi. Dalam rangka untuk mengubah pati menjadi gula. This chewing technique was also used in ancient Japan to make sake from rice and other Teknik mengunyah ini juga digunakan dalam kuno Jepang untuk membuat sake dari beras dan tepung lainnya tanaman. Penggunaan obat alkohol disebutkan dalam teks-teks Sumeria dan Mesir tanggal dari 2100 SM atau lebih awal. Para Alkitab Ibrani merekomendasikan memberikan minuman beralkohol kepada orang-orang yang sekarat atau tertekan, sehingga mereka dapat melupakan penderitaan mereka Amsal 316-7. Suling Minuman Penyulingan alkohol dapat ditelusuri kembali ke Cina, Asia Tengah dan Timur Tengah. Secara khusus, kimiawan Muslim adalah yang pertama untuk menghasilkan alkohol sulingan sepenuhnya dimurnikan. ini kemudian menyebar ke Eropa pada pertengahan abad ke-12, dan pada awal abad ke-14 itu telah menyebar di seluruh benua. Hal ini juga menyebar ke timur, terutama disebabkan oleh Mongol, dan mulai di Cina tidak lebih dari abad ke-14. Paracelsus alkohol memberikan nama modern, mengambil dari kata Arab yang berarti âhalus dibagiâ, sebuah referensi untuk penyulingan. Minuman Berakohol dalam Sejarah Amerika Pada awal abad ke-19, Amerika telah mewarisi tradisi minum yang hangat. Banyak jenis minuman beralkohol yang dikonsumsi. Salah satu alasan berat ini minum adalah suatu hal meluap-luap dari jagung pada sebelah barat perbatasan. Hal meluap-luap ini mendorong produksi luas wiski murah. Pada saat itulah minuman beralkohol menjadi bagian penting dari diet Amerika. Pada pertengahan 1820-an, Amerika minum alkohol tujuh galon per kapita per tahun. Selama abad ke-19, Amerika minum alkohol yang berlimpah dan meminumnya dalam dua cara yang berbeda. Satu cara adalah untuk minum sehari-hari jumlah kecil dan secara teratur, biasanya di rumah atau sendirian. Cara lain terdiri dari binges komunal. Kelompok-kelompok orang-orang akan berkumpul di tempat umum untuk pemilihan, sidang pengadilan, milisi musters, perayaan hari libur, atau tetangga perayaan. Peserta akan biasanya minum sampai mereka menjadi mabuk. Rumus Umum Alkohol Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan senyawa alkana yang satu atom Hânya diganti dengan gugus âOH hidroksil. Sehingga seperti terlihat pada tabel rumus umum senyawa alkohol adalah RâOH dimana R adalah gugus alkil. Jadi, rumus kimia umum alkohol, yaitu CnH2n+1OH Tabel Gugus Alkil dan Rumus Molekul Alkoholnya untuk nilai ânâ R Rumus Molekul Alkohol 1 CH3 CH3-OH 2 C2H5 C2H5-OH 3 C3H7 C3H7-OH Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi alcohol adalah gugus hidroksil. Untuk fenol mempunyai gugus yang sama dengan alcohol, tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic. Sedangkan tiol mempunyai struktur yang sama dengan alkohol, jika oksigennya digantikan oleh belerang. Manfaat Alkohol Manfaat alkohol ialah sebagai pembunuh kuman, serta sebagai penawar untuk racun metanol. Dan alkohol juga bisa digunakan sebagai bahan bakar, alkohol premir etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbondioksida dan air, baik sendiri maupun di campun dengan petrol âbensinâ. Etanol juga banyak digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan senyawa organik yang tidak dapat dilarutkan dengan air, misalnya parfum dan kosmetik. Sedangkan metanol digunakan untuk membuat senyawa-senyawa lain, sepertu metanal atau disebut juga formaldehid, asam etanoat dan metil ester dari berbagai asam, dari senyawa-senyawa tersebut. Selanjutnya diubah menjadi produk di industri, alkohol banyak juga digunakan sebagai bahan baku formaldehid sebagai cairan pelarut seperti vernish, sedangkan pada kendaraan bermotor alkohol metanol digunakan untuk bahan bakar mobil formula. Tata Nama Alkohol Penemaan senyawa alkohol dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain Tata Nama Alkohol secara IUPAC 1. Rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus âOH ditentukan terlebih Selanjutnya, rantai karbon terpanjang diberi nama sesuai dengan nama rantai alkananya, tetapi akhir huruf a diganti dengan ol. Contohnya, pentana menjadi pentanol dan heksana menjadi heksanol. 2. Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat dengan gugus âOH. CH3 3. Senyawa alkohol yang memiliki gugus alkil dan rantai terpanjangnya ekuivalen dari kedua ujungnya terhadap gugus âOH, gugus alil tersebut harus memperoleh nomor yang lebih Kecil. Jika pada suatu rantai alkohol terdapat labih dari satu gugus alkil yang berbeda dan gugus âOH terikat pada atom C dengan posisi yang ekuivalen dari kedua ujung rantai terpanjang, penomoran dilakukan dengan menempatkan gugus alkil yang lebih besar pada atom C dengan nomor yang lebih kecil. 4. Urutan penulisan cabang alkil dilakukan sesuai dengan ururtan Tata Nama Alkohol secara Trivial Pada tata nama alkohol cara trivial ini, urutan penulisan cabang alkil dilakukan dengan urutan panjang rantai alkil metil, etil, propil dan seterusnya. Perhatikan contoooh berikut Contoh Penamaan Alkohol Rumus Molekul Nama IUPAC Nama Trivial CH3-OH Metanol Metil Alkohol C2H5-OH Etanol Etil Alkohol C3H7-OH Propanol Propil Alkohol C4H9-OH Butanol Butil Alkohol Jenis-Jenis Alkohol Berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus âOH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Agen pengoksidasi yang digunakan pada reaksi-reaksi ini biasanya adalah sebuah larutan natrium atau kalium dikromatV yang diasamkan dengan asam sulfat encer. Jika oksidasi terjadi, larutan orange yang mengandung ion-ion dikromatVI direduksi menjadi sebuah larutan hijau yang mengandung ion-ion kromiumIII. Persamaan setengah-reaksi untuk reaksi ini adalah 1. Alkohol Primer Alkohol primer bisa dioksidasi baik menjadi aldehid maupun asam karboksilat tergantung pada kondisi-kondisi reaksi. Untuk pembentukan asam karboksisat, alkohol pertama-tama dioksidasi menjadi sebuah aldehid yang selanjutnya dioksidasi lebih lanjut menjadi asam. Oksidasi parsial menjadi aldehid Oksidasi alkohol akan menghasilkan aldehid jika digunakan alkohol yang berlebihan, dan aldehid bisa dipisahkan melalui distilasi sesaat setelah terbentuk. Alkohol yang berlebih berarti bahwa tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk melakukan tahap oksidasi kedua. Pemisahan aldehid sesegera mungkin setelah terbentuk berarti bahwa tidak tinggal menunggu untuk dioksidasi kembali. Jika digunakan etanol sebagai sebuah alkohol primer sederhana, maka akan dihasilkan aldehid etanal, CH3CHO. Persamaan lengkap untuk reaksi ini agak rumit, dan kita perlu memahami tentang persamaan setengah-reaksi untuk menyelesaikannya. Dalam kimia organik, versi-versi sederhana dari reaksi ini sering digunakan dengan berfokus pada apa yang terjadi terhadap zat-zat organik yang terbentuk. Untuk melakukan ini, oksigen dari sebuah agen pengoksidasi dinyatakan sebagai [O]. Penulisan ini dapat menghasilkan persamaan reaksi yang lebih sederhana Oksigen sebagai pengoksidasi Penulisan ini juga dapat membantu dalam mengingat apa yang terjadi selama reaksi berlangsung. Kita bisa membuat sebuah struktur sederhana yang menunjukkan hubungan antara alkohol primer dengan aldehid yang terbentuk. Reaksi alkohol primer menjadi aldehid Oksidasi sempurna menjadi asam karboksilat Untuk melangsungkan oksidasi sempurna, kita perlu menggunakan agen pengoksidasi yang berlebih dan memastikan agar aldehid yang terbentuk pada saat produk setengah-jalan tetap berada dalam campuran. Alkohol dipanaskan dibawah refluks dengan agen pengoksidasi berlebih. Jika reaksi telah selesai, asam karboksilat bisa dipisahkan dengan distilasi. Persamaan reaksi sempurna untuk oksidasi etanol menjadi asam etanoat adalah sebagai berikut Persamaan reaksi yang lebih sederhana biasa dituliskan sebagai berikut Atau, kita bisa menuliskan persamaan terpisah untuk dua tahapan reaksi, yakni pembentukan etanal dan selanjutnya oksidasinya. Reaksi yang terjadi pada tahap kedua adalah 2. Alkohol Sekunder Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Sebagai contoh, jika alkohol sekunder, propan-2-ol, dipanaskan dengan larutan natrium atau kalium dikromatVI yang diasamkan dengan asam sulfat encer, maka akan terbentuk propanon. Perubahan-perubahan pada kondisi reaksi tidak akan dapat merubah produk yang terbentuk. Dengan menggunakan persamaan reaksi yang sederhana, yang menunjukkan hubungan antara struktur, dapat dituliskan sebagai berikut Jika anda melihat kembali tahap kedua reaksi alkohol primer, anda akan melihat bahwa ada sebuah atom oksigen yang âdisisipkanâ antara atom karbon dan atom hidrogen dalam gugus aldehid untuk menghasilkan asam karboksilat. Untuk alkohol sekunder, tidak ada atom hidrogen semacam ini, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. 3. Alkohol Tersier Alkohol-alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh natrium atau kalium dikromatVI. Bahkan tidak ada reaksi yang terjadi. Jika anda memperhatikan apa yang terjadi dengan alkohol primer dan sekunder, anda akan melibat bahwa agen pengoksidasi melepaskan hidrogen dari gugus -OH, dan sebuah atom hidrogen dari atom karbon terikat pada gugus -OH. Alkohol tersier tidak memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada atom karbon tersebut. Anda perlu melepaskan kedua atom hidrogen khusus tersebut untuk membentuk ikatan rangkap C=O. Uji Alkohol Pertama-tama harus dipastikan bahwa larutan yang akan di uji benar-benar alkohol dengan cara menguji keberadaan gugus -OH di dalam larutan. Juga perlu menentukan bahwa cairan tersebut adalah cairan netral, bebas dari air sehingga bereaksi dengan fosforV klorida menghasilkan asap-asap hidrogen klorida yang mengandung air. Selanjutnya tambahkan beberapa tetes alkohol ke dalam sebuah tabung uji yang mengandung larutan kalium dikromat VI yang telah diasamkan dengan asam sulfat encer. Tabung tersebut akan dipanaskan di sebuah penangas air panas. Hasil untuk masing-masing jenis alkohol, antara lain Alkohol tersier Untuk alkohol primer atau sekunder, warna orange larutan akan berubah menjadi hijau. Sedangkan untuk alkohol tersier tidak ada perubahan warna. Setelah pemanasan Membedakan alkohol primer dan alkohol sekunder Diperlukan aldehid melalui oksidasi alkohol primer atau keton melalui oksidasi alkohol sekunder untuk bisa membedakan antara alkohol primer dan alkohol sekunder. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh aldehid sedangkan keton tidak dapat melakukannya. Antara lain reaksi dengan pereaksi Tollens, laruan Fehling dan larutan Benedict, dan lain-lain yang akan dibahas di halaman lain. Menurut pengalaman, uji-uji ini sedikit sulit dilakukan dan hasilnya tidak selamanya jelas seperti yang disebutkan dalam literatur. Sebuah uji yang jauh lebih sederhana namun cukup terpercaya adalah dengan menggunakan pereaksi Schiff. Pereaksi Schiff merupakan sebuah zat warna Fuchsin yang berubah warna jika sulfur oksida dilewatkan kedalamnya. Jika terdapat sedikit aldehid, warnanya akan berubah mejadi merah keungu-unguan yang terang. Akan tetapi, pereaksi ini harus digunakan dalam keadaan dingin, karena keton bisa bereaksi dengan pereaksi ini sangat lambat menghasilkan warna yang sama. Jika dipanaskan, maka reaksi dengan keton akan lebih cepat, sehingga berpotensi memberikan hasil yang membingungkan. Sambil dipanaskan, campuran reaksi dalam penangas air panas, bisa dilewatkan uap yang dihasilkan melalui beberapa pereaksi Schiff. Jika pereaksi Schiff cepat berubah warna menjadi merah keungu-unguan, maka dihasilkan aldeih dari sebuah alkohol. Jika tidak ada perubahan warna dalam pereaksi Schiff, atau hanya sedikit warna pink yang terbentuk dalam beberapa menit, maka tidak dihasilkan aldehid, sehingga tidak ada alkohol. Karena terjadi perubahan warna pada larutan kalium dikromatVI yang bersifat asam, maka harus terdapat lakohol sekunder. Harus diperiksa hasil uji sesegera mungkin setelah larutan kalium dikromat VI berubah menjadi hijau â jika anda membiarkannya terlalu lama, maka pereaksi Schiff bisa berubah warna kembali untuk alkohol sekunder. Sifat-Sifat Kimia Alkohol Berikut ini terdapat beberapa sifat-sifat kimia alkohol, antara lain Mudah terbakar. Mudah tercampur dengan ari, hal ini karna kemiripan struktur alkohol R-OH dan air H-OH. Berupa gas dan air jika jumlah atom karbon sebanyak satu sampai empat karbon, sedangkan jika jumlah atom karbon berjumlah lima sampai sembilan akan kental seperti minyak. Alkohol memiliki titik didih melebihi titik didih alkana, dikarenakan gugus fungsi-OH yang sangat polar, sehingga daya tarik menarik antar molekul menjadi sangat kuat. Alkohol bersifat heterepolar, panjang rantai alki mempengeryhi sifat polarnya, semakin panjang rantai alkilnya maka berkurang sifat polarnya, hal ini menjadikan berkurangnya sifat kelarutannya. Alkohol seperti metanol dan etanol menjadi mudah larut ke pelarut seperti air. Kegunaan Alkohol Berikut ini terdapat beberapa kegunaan alkohol, antara lain 1. Etanol Alkohol yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah etanol. Etanol berkadar 70% digunakan sebagai zat antiseptik, pembersih luka, serta pensteril alat-alat kedokteran dan industri. Etanol berkadar 95%-96% digunakan sebagai pelarut dalam industri parfum, bat-obatan, zat warna dan kosmetik. Etanol 95%-96% ini dihasilkan melalui proses distilasi sehingga masih mengandung 4%-5% air. Hal ini terjadi karena campuran air dan alkohol membentuk campuran azeotrop, yaitu campuran zat cair yang terdiri atas dua atau lebih senyawa yang bersifat seperti satu senyawa. Etanol berkadar 100% etanol absolut dapat diperoleh dengan cara memekatkan etanol hasil distilasi dengan menggunakan zat pengikat air, seperti kalsium oksida CaO. Campuran etanol dan gasolin bensin menghasilkan bahan bakar yang disebut gohosol. Pembakaran gohosol lebih sempurna dibandingkan pembakaran bensin sehingga efisiensinya meningkat dan daya pencemarannya menurun. Dengan alasan tersebut, gohoosol dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Minuman âAlkoholâ yang terdapat dalam minuman beralkohol adalah etanol. Etanol biasanya dijual sebagai spirit minuman keras bermetil yang diproduksi dalam skala industri yang sebenarnya merupakan sebuah etanol yang telah ditambahkan sedikit metanol dan kemungkinan beberapa zat warna. Metanol beracun, sehingga spirit bermetil dalam skala industri tidak cocok untuk diminum. Penjualan dalam bentuk spirit dapat menghindari pajak tinggi yang dikenakan untuk minuman beralkohol khususnya di Inggris. Sebagai bahan bakar Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air serta bisa digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun dicampur dengan petrol bensin. âGasoholâ adalah sebuah petrol / campuran etanol yang mengandung sekitar 10 â 20% etanol. Karena etanol bisa dihasilkan melalui fermentasi, maka alkohol bisa menjadi sebuah cara yang bermanfaat bagi negara-negara yang tidak memiliki industri minyak untuk mengurangi import petrol mereka. Sebagai pelarut Etanol banyak digunakan sebagai sebuah pelarut. Etanol relatif aman, dan bisa digunakan untuk melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Sebagai contoh, etanol digunakan pada berbagai parfum dan kosmetik. 2. metanol Matenol merupakan bahan dasar senyawa formaldehid formalin, suatu senyawa yang digunakan sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi. Metanol juga digunakan sebagai bahan baku untuk mensintesis senyawa lain, seperti metil butirat ester pemberi aroma apel. Selain itu, campuran metanol dan bensin menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan tinggi dengan efisiensi pembakaran yang lebih tiggi. Meskipun banyak manfaatnya, metanol bersifat toksik beracun sehingga perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Dalam jumlah yang sedikit sekitar 15 mL, metanol dapat menyebabkan kebutaan. Dalam jumlah yang banyak sekitar 100-200 mL, metanol dapat menyebabkan kematian. Sebagai bahan bakar Metanol jika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air. Metanol bisa digunakan sebagai sebuah aditif petrol untuk meningkatkan pembakaran, atau kegunaannya sebagai sebuah bahan bakar independen sekarang sementara diteliti. Sebagai sebuah stok industri kebanyakan metanol digunakan untuk membuat senyawa-senyawa lain â seperti metanal formaldehida, asam etanoat, dan metil ester dari berbagai asam. Kebanyakan dari senyawa-senyawa selanjutnya diubah menjadi produk. 3. Spiritus Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan lampu spiritus. Lampu spiritus sering digunakan untuk proses sterilisasi di laboratrium mikrobiologi. Bahan aktif spiritus adalah etanol yang dicampuri metanol, benzena, dan piridina. Karena dicampur dengan metanol yang. bersifat toksik, spiritus pun bersifat toksik. Dengan demikian, diharapkan spiritus tidak disalahgunakan menjadi minuman keras. Dampak Alkohol Bagi Tubuh Manusia Berikut ini terdapat beberapa dampak alkohol bagi tubuh manusia, antara lain 1. Konsumsi Alkohol Alkohol etanol,dalam konteks makanan dioksidasi menjadi CO 2 dan H2O dalam tubuh serta menghasilkan energi sekitar 7 kkal/gr,lebih besar dari karbohidrat sekitar 4 kkal tetapi lebih kecil daripada lemak sekitar 9 kkal.Konsumsi alkohol sebaiknya tidak lebih dan mungkin kurang dari 1 oz sekitar 15 gr,jumlah ini tedapat dalam 2 gelas anggur kecil. Kandungan etanol biasanya dinyatakan sebagai % dari bagian volume. Untuk memperkirakan pengmbilan alkohol dan kadar alkohol dalam plasma diperlukan perhitungan dalam satuan gr etanol berat jenis I botol bir 0,5 L dengan 4 vol.& mengandung 20 mL=16 gr etanol, 1 botol anggur 0,7 L drengan 10 vol.% mengandung 70 mL= s55 gr etanol. Kadar alkohol dalam minuman ditunjukan dengan istilah â proofâ. proofâ yang tertulis dilabel kemasan minuman adalah sama dengan dua kali kadar miniman tersebut. Misal dalam minuman tertulis â 100 proofâ, maka minuman tesebut mempunyai kadar alkohol 50%. Alkohol murni mempunyai â proofâ sebesar 200. Kadar alkohol dalam darah ditentukan oleh jumlah dan kecepatan konsumsi etanol serta laju metabolisme. Katika kadar alkohol dalam darah mencapai 0,05%, efek depresan dari alkohol mulai bekerja. Pad kadar 0,1%, syaraf-syaraf motorik mulai terpengaruh. Pada kadar 0,2% dalam darah, syaraf motorik seorang mengalami kelumpuhan dan keadaan emosi yang dalam kadar 0,3% dapat menyebakan kolaps. Kemudian dengan kadar dalam darah, orang akan berada dalam keadaan koma, serta beberapa bagian otak yang mengatur detak jantung dan pernafasan akan terganggu sehingga dapat menimbulkan kematian. Pada beberapa negara bagian di amerika Serikat, kadar mabuk didefinisikan sebagai kadar alkohol mencapai 0,1% di dalam darah. Sedangkan dalam Undang-Undang mengenai keamanan berkendaraan di jalan raya di beberapa negara bagian AS, keadaan mabuk bahkan didefinisikan lebih rendah lagi, yaitu sekitar 0,05. Etanol diserap dengan cepat melalui difusi. Kadar etanol maksimum di dalam darah sudah tercapai dalam waktu 60-90 menit setelah minum alkohol. Kecepatan penyerapan tentu saja tergantung dari berbagai faktor lambung yang kosong, minuman panas seperti grog, adanya gula dan karbohidrat seperti dalam champagne merangsang penyerapan etanol, sedangkan makanan yang sukar dicerna menghambatnya. Didalam organisme, etanol sangat cepat didistribusikan. Otot dan otak banyak menerima etanol, sebaliknya jaringan lemak sedikit. Dengan kata lain, 70% dari tubuh siap tersedia sebagai ruang distribusi bagi etanol. Jadi, penyerapan yang cepat dan sempurna dari etanol yang terdapat dalam suatu botol bir 16 gr, pada seorang yang berat tubuhnya 70 kg distribusi dalam 70 kg menyebabkan suatu kadar etanol dalam darah sebesar 16 gr/49kg=0,33permil 7,2 mM. Konsentrasi etanol yang letal adalah sebesar kurang lebih 3,5 promol 76 mM. 2. Efek fisiologis etanol Etanol dapat menyebabkan hipersensitivitas. Hipersensitivitas adalah reaksi imun yang patologis, terjadi akibat respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Reaksi hipersensitivitas dibagi berdasarkan waktu dan mekanismenya. Berdasarkan waktu, hipersensitivitas dibagi menjadi 3 bagian reaksi cepat, intermediet, dan lambat. Adapun berdasarkan mekanismenya, menurut Robert Coombs dan Philip HH Gell 1963 dibagi menjadi tipe I,tipe II, tipe III,dan tipe IV. Jenis hipersensitivitas Mekanisme imun patologik Mekanisme kerusakan jaringan dan penyakit Tipe I Hipersensitivitas cepat IgE Sel mast dan mediatornya amin vasoaktif,mediator lipid,sitokin Tipe II Reaksi melalui antibodi IgM,IgG terhadap permukaan sel atau matriks antigen ekstraseluler Opsonisasi dan fagositosis sel. Pengerahan leukosit neutrofil, makrofag atas pengaruh komplemen dan FcR Kelainan fungsi selular misalnya dalam sinyal reseptor hormon Tipe III Kompleks imun Kompleks imun antigen dalam sirkulasi dan IgM Penerahan dan aktivasi leukosit atau IgG Tipe IV melalui sel T Tipe IVa Tipe Ivb CD4+ DTH CD8+CTL Aktivasi makrofag, inflamasi atas pengaruh sitokin membunuh sel sasaran direk, innflamasi atas pengaruh sitokin. Vasodilatasi Vasodilatasi adalah pembesaran lumen pembuluh darah akibat relaksasi otot polos sirkuler pembuluh tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi vasodilatasi Penurunan aktivitas Penurunan O2. Peningkatan CO2. Stimulasi Pada pemicu,vasodilatasi disebabkan penggabungan asetaldehid dan protein plasma. Antigen ini merangsang IgE dengan bantuan sel Th. IgE diikat oleh sel mast atau basofil melalui reseptor FcΔ. Apabila tubuh terpajan ulang dengan antigen yang sama, maka anntigan tersebut akan diikat oleh IgE yang sudah ada pada permukaan sel mast atau basofil. Akibat ikatan antigen- IgE,sel mast /basofil mengalami degranulasi dan melepas mediator yang preformed antara lain histamin yang menimbulkan gejala reaksi hipersensitivitas tipe I. Histamin merupakan vasodilator yang dapat menimbulkan vasodilatasi pada arteriol dan peningkatan permeabilitas kapiler . Kemerahan pada muka IgE yang biasanya dibentuk dalam jumlah sedikit, segera diikat oleh sel mast atau basofil. IgE yang sudah ada pada permukaan sel mast,akan menetap untuk beberapa minggu. Sensitasi dapat pula terjadi secara pasif bila serum darah orang yang alergi dimasukkan ke dalam kulit atau sirkulasi orang normal., reaksi yang terjadi ini dapat berupa eritema kemerahan oleh karena dilatasi. Kemerahan pada muka dalam pemicu ini diasosiasikan dengan eritema. Takikardi Vasodilatasi dalam arteriol menyebabkan tekanan dalam arteriol menurun, sehingga menyebabkan rangsangan terhadap saraf simpatis untuk menstimulasi nodus SA. Jika dalam keadaan normal nodus SA ini sebagai pemacu jantung karena memiliki kecepatan depolarisasi spontan tertinggi. Ketika nodus SA mencapai ambang terbentuk potensial aksi yang menyebar keseluruh jantung dan menginduksi jantung berkontraksi atau berdenyut, hal i ni berlangsung sekitar 70 kali /menit, sehingga kecepatan denyut jantung rata-rat adalah 70 kali/menit. Pada keadaan tertentu, keadaan denyut jantung selalu ditentukan terutama oleh keseimbangan antara efek inhibitorik saraf vagus dan efek stimulatorik saraf simpatis jantung. Pada keadaan istirahat, lepas muatan parasimpatis yang dominan. Pada kenyataannya, jika semua saraf otonom ke jantung dihambat, kecepatan denyut jantung akan meningkat dari nilai rata-rata 70 denyut/menit menjadi sekitar 100 denyut/menit, yaitu kecepatan inheren Nodus SA membentuk potensial aksi apabila tidak dipengaruhi oleh persyarafan apapun. Perubahan kecepatan denyut jantung melebihi tingkat istirahat ini kedua arah dapat terjadi akibat pergeseran keseimbangan pada stimulasi saraf otonom. Kecepatan denyut jantung meningkat oleh peningkatan aktivitas simpatis yang diiringi oleh penurunan aktivitas parasimpatis. Walaupun kontrol kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh persyarafan otonom, faktor-faktor lain juga berpengaruh. Salah satu yang terpenting adalah epinefrin, suatu hormon yang disekresikan ke dalam darah dari kelenjar adrenal setelah dirangsang oleh saraf simpatis dan bekerja di jantung, serupa dengan nor-epinefrin untuk meningkatkan kecepatan denyut jantung. Dengan demikian, epinefrin memperkuat efek langsung sistem saraf simpatis pada jantung. 3. Penyakit Jantung Salah satu studi menemukan bahwa pria yang minum alkohol dalam jumlah moderat tiga atau lebih kali seminggu naik sampai 35% lebih sedikit kemungkinan untuk mendapat serangan jantung dibandingkan non-peminum, dan orang-orang yang meningkatkan konsumsi alkohol dengan satu gelas sehari selama 12 tahun penelitian memiliki risiko 22% lebih rendah serangan jantung. Asupan sehari-hari dari 1 atau 2 unit alkohol atau setengah ukuran reguler penuh segelas anggur adalah berhubungan dengan rendahnya risiko penyakit jantung koroner pada pria lebih dari 40 dan wanita yang telah mengalami menopause. Namun, mabuk setidaknya sebulan sekali menempatkan perempuan pada peningkatan secara signifikan risiko serangan jantung, meniadakan salah satu potensi alkohol efek perlindungan. Peningkatan umur panjang hampir seluruhnya hasil menurunkan penyakit jantung koroner. 4. Demensia Moderat jangka panjang atau jangka pendek yang berlebihan pesta minum telah dikaitkan dengan demensia; diperkirakan bahwa antara 10% sampai 24% dari kasus demensia disebabkan oleh konsumsi alkohol, dengan wanita berada di risiko yang lebih besar daripada laki-laki. Konsumsi alkohol tidak membunuh sel-sel otak melainkan kerusakan dendrit, yang bercabang ujung sel saraf yang membawa pesan ke dalam sel. Alkohol dilates saluran dalam struktur selular yang mengatur aliran kalsium, menyebabkan kelebihan kalsium mengalir ke dalam sel dan merangsang peningkatan aktivitas. Ini tidak membunuh seluruh sel, tetapi menyebabkan hilangnya segmen akhir, menyebabkan hilangnya sinyal yang masuk dan oleh karena itu perubahan dalam fungsi otak. Sebagian besar kerusakan ini bersifat sementara, tetapi proses pemulihan perubahan struktur sel saraf secara permanen. Pada orang berusia 55 dan berakhir, setiap hari minum ringan hingga sedang satu sampai tiga gelas minuman dikaitkan dengan 42% penurunan kemungkinan mengembangkan demensia, dan 70% pengurangan risiko demensia vaskular. Para peneliti menyarankan alkohol dapat merangsang pelepasan asetilkolin di hipokampus otak daerah. 5. Kanker Konsumsi alkohol telah dihubungkan dengan tujuh jenis kanker kanker mulut, kanker faring, kanker esofagus, kanker laring, kanker payudara, kanker usus dan kanker hati. Risiko kanker meningkat bahkan dengan konsumsi moderat sedikit sebagai 3 unit alkohol satu pint bir atau segelas besar anggur per hari. Berat peminum lebih cenderung untuk mengembangkan kanker hati karena sirosis hati. Sebuah studi global menemukan bahwa 3,6% dari semua kasus kanker di seluruh dunia yang disebabkan oleh minum alkohol, menyebabkan 3,5% dari semua kematian akibat kanker global. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa alkohol menyebabkan sekitar 6% dari kematian akibat kanker di Inggris, membunuh lebih dari orang per tahun. Wanita yang rendah untuk secara teratur mengkonsumsi alkohol dalam jumlah moderat memiliki peningkatan risiko kanker saluran pencernaan bagian atas, rektum, hati, dan payudara. Bagi laki-laki dan perempuan, mengkonsumsi dua atau lebih minuman harian meningkatkan risiko kanker pankreas sebesar 22%. Anggur merah mengandung resveratrol, yang memiliki beberapa efek anti kanker pada sel-sel laboratorium Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan selama ini, tidak ada bukti kuat bahwa anggur merah dapat melindungi terhadap kanker pada manusia. 6. Diabetes Konsumsi sehari-hari dari sejumlah kecil etanol murni oleh para perempuan tua dapat memperlambat atau mencegah timbulnya diabetes dengan menurunkan tingkat gula darah. Namun, para peneliti mengingatkan bahwa penelitian yang digunakan murni etanol, dan bahwa minuman beralkohol sehari-hari mengandung aditif , termasuk gula, yang akan meniadakan efek. Orang dengan diabetes harus menghindari minuman manis, manis anggur, dan minuman keras. 7. Alkoholisme Kecenderungan untuk alkoholisme diyakini sebagian genetik; individu dengan kecenderungan semacam itu mungkin memiliki respon biokimia berbeda alkohol, meskipun hal ini diperdebatkan. Kecanduan alkohol juga dapat menyebabkan kekurangan gizi karena dapat mengubah pencernaan dan metabolisme dari kebanyakan gizi. Kekurangan tiamin parah terjadi karena kekurangan folat, riboflavin, vitamin B 6 dan selenium dan dapat menyebabkan sindrom Korsakoff. Kram otot, mual, kehilangan nafsu makan, gangguan syaraf dan depresi adalah beberapa gejala umum. Ini dapat juga mengakibatkan osteoporosis dan patah tulang karena kekurangan vitamin D vitamin D membantu penyerapan kalsium. 8. Stroke Sebuah studi menemukan bahwa seumur hidup abstainers itu 2,36 kali lebih mungkin untuk mengalami stroke daripada mereka yang minum jumlah moderat secara teratur. Peminum berat adalah 2,88 kali lebih mungkin untuk mengalami stroke daripada peminum moderat. Demikianlah pembahasan mengenai Alkohol â Pengertian, Jenis, Manfaat, Tata Nama dan Sifat semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga Asam Asetat Pengertian, Rumus, Reaksi Dan Fungsinya Glukosa Pengertian, Rumus, Peran, Penamaan Dan Fungsinya Reaksi Amonia Pengertian, Rumus, Sifat Dan Manfaatnya Asam Oksalat Pengertian, Rumus, Sifat, Kegunaan, Bahaya Dan Bentuknya
Jakarta Alkohol menjadi salah satu bahan kimia yang kehadirannya sangat banyak ditemukan di tengah-tengah kehidupan manusia. Alkohol juga banyak digunakan tidak hanya untuk kepentingan medis, tetapi manfaat alkohol juga untuk kepentingan industri bahkan untuk dipakai dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Alkohol sendiri memiliki beberapa jenis. Terdapat tiga jenis yang perlu diketahui sebelum memahami manfaat alkohol lainnya. 6 Manfaat Tak Terduga Alkohol untuk Merawat Rumah Etanol Adalah Sejenis Cairan Alkohol Murni, Pahami Definisi dan Fungsinya 5 Dampak Buruk Alkohol dalam Skincare, Bisa Rusak Kulit Secara Permanen Dilansir dari National TASC, terdapat tiga jenis alkohol pada umumnya, yaitu isopropil alkohol, metil alkohol dan etil alkohol. Isopropil alkohol yang dikenal dengan ârubbing alcoholâ atau alkohol gosok merupakan jenis alkohol yang digunakan untuk sterilisasi dan digunakan sebagai bahan utama dalam sebagian produk pembersih dan beberapa kali digunakan untuk kepentingan medis. Oleh karena itu, berikut telah merangkum manfaat alkohol gosok atau isopropil alkohol yang dilansir dari Healthline, Rabu 7/9/2022.Manfaat Alkohol Praktik MedisHand Sanitizer. Sumber Unsplash1. Antiseptik Isopropil alkohol sebagai pengobatan bakterisida alami, yang berarti alkohol yang satu ini dapat membunuh bakteri, tetapi tidak selalu mencegah pertumbuhannya. Alkohol gosok juga dapat membunuh jamur dan virus. Akan tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa penggunaan alkohol gosok ini tidak kurang dari larutan 50 persen. Jika tidak, maka tidak akan efektif digunakan untuk membunuh bakteri. 2. Menghilangkan Mual Pasca Operasi Sebuah hasil studi oleh Hines S dkk, membuktikan bahwa mencium alkohol gosok, seperti ondansetron Zofran pasca operasi akan 50% lebih cepat menghilangkan mual daripada meminum obat penghilang mual tradisional. Alkohol gosok yang berbau akan dapat dengan cepat membantu meredakan mual. 3. Disinfektan Permukaan Selanjutnya, Anda dapat menggunakan isopropil alkohol sebagai disinfektan barang-barang, seperti termometer, gunting dsb. Akan tetapi, alkohol tidak selalu selalu cukup dapat diandalkan sebagai disinfektan tingkat rumah sakit. Ini karena alkohol juga dapat merusak lapisan pelindung pada beberapa barang, seperti ubin plastik atau lensa Deodorant Deodoran Alkohol gosok bisa menjadi penolong pertama jika Anda tiba-tiba kehabisan deodoran di rumah. Manfaat alkohol yang satu ini dapat diperoleh dengan cara menyemprotkan lagsung alkohol gosok ke ketiak, tetapi hindari penggunaan jika baru saja bercukur. Cara lainnya juga dapat dengan mencampurkan alkohol gosok dengan minyak esensial, seperti lavender untuk aroma yang lebih menenangkan kulit. 5. Menguapkan air dari telinga Tidak jarang jika telinga kita kemasukan air setelah melakukan aktivitas di air seperti berenang. Anda dapat menggunakan alkohol gosok untuk menguapkan air dalam telinga tersebut dengan mencampurkan 1/2 sendok teh larutan alkohol gosok dan 1/2 sendok the cuka putih. Tuang lalu letakkan larutan dengan menggunakan pipet ke telinga Anda saat kepala Anda di miringkan. Lalu, biarkan sampai mengering. Akan tetapi, jangan melakukan ini jika terdapat infeksi atau robekan pada gendang telinga Anda. 6. Obat Gosok untuk Nyeri Otot Mengoleskan kain yang direndam dalam alkohol gosok pada otot yang sakit dapat menciptakan sensasi dingin dan merangsang aliran darah ke daerah yang sakit. Hal ini hanya berlaku di area kecil saja. Jika melakukan ini pada seluruh bagian tubuh, maka dapat menyebabkan efek neurologis yang berbahaya. 7. Kompres Es yang Dapat Dibentuk Kompres es dapat dibentuk dengan bantuan alkohol gosok. Caranya adalah dengan gabungkan satu bagian alkohol gosok dengan tiga bagian air dalam kantong plastik yang tertutup rapat dan masukkan ke dalam freezer. Sebelum digunakan, bungkus dengan kain lembut dan tempelkan pada area yang Alkohol Pembersih Barang Rumah TanggaJadikan tangan tetap lembut dengan peralatan rumah tangga masa kini yang bisa diandalkan dari Safe Membersihkan Tirai Bungkus waslap yang direndam alkohol di sekitar spatula atau benda pipih lainnya, letakkan karet gerang di sekitar kain dan bersihkan di antar bilah tirai. Ini bisa menjadi alternatif untuk membersihkan tirai dengan cepat. 9. Membersihkan Papan Penghapus Kering Anda memerlukan alkohol gosok setidaknya 90 % untuk menghilangkan tanda penghapus kering hingga benar-benar hilang. Caranya adalah dengan memasukkan larutan alkohol ke dalam botol semprot atau menaruhnya pada waslap atau handuk kertas untuk membersihkan papan. 10. Membersihkan Kuas Makeup Manfaat alkohol gosok yang satu ini dapat anda dapatkan dengan menuangkan alkohol gosok ke dalam cangkir atau wadah kecil lainnya dan celupkan kuas makeup ke dalam cangkir, lalu putar-putar selama beberapa detik. Bilas kuas dengan air hangat dan keringkan dengan handuk hingga kering. 11. Membersihkan wastafel dan krom Alkohol gosok dapat membuat permukaan wastafel anda terlihat bersih dan berkilau. Caranya pun sangat mudah, yaitu dengan menuangkan alkohol di atas kain lembut dan mulai lah bersihkan. Anda tidak perlu membilasnya dengan air karena alkohol nantinya akan menguap. 12. Menghilangkan Bau Sepatu Menyemprotkan sedikit alkohol gosok pada sepatu Anda yang sudah mulai bau juga cukup membantu. Kemudian tempatkanlah sepatu yang sudah disemprot alkohol di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering untuk membantu alkohol membunuh bakteri. 13. Mendisinfeksi Moause dan Keyboard Komputer Dengan menggunakan alkohol gosok 90% atau bahkan dengan kadar yang lebih tinggi dapat membuat pembersih yang cepat menguap untuk alat elektronik. Gunakan kapas yang direndam alkohol atau kain mikrofiber basah yang direndam alkohol untuk membersihkan keyboard dan mouse. 14. Mendisinfeksi Ponsel Banyak hal yang dapat membuat kotor layar ponsel, seperti riasan wajah, debu, dsb. Cara menggunakan alkohol untuk membersihkan layar ponsel Anda adalah dengan menggunakan bantalan alkohol atau lap. 15. Menyingkirkan Lalat Buah Jika Anda menyemprotkan isopropil alkohol ke lalat buah, maka akan membuat mereka terbunuh saat bersentuhan. Akan tetapi, perlu diperhatikan ketika menyemprot alkohol jangan sampai terkena buah karena akan menyebabkan buah rusak. 16. DIY Disinfektan Manfaat alkohol gosok selanjtnya yang dapat anda rasakan adalah dengan membuatnya sendiri menjadi disinfektan. MAnda dapat menggunakan alkohol gosok dengan meyemprotkan atau menyekanya pada bagian permukaaan. Alkohol gosok tidak apa jika digunakan pada laminasi plastik dan marmer tertutup, tetapi jangan sampai digunakan pada benda dengan bahan permeabel, seperti kuarsa dan Alkohol Menjernihkan Barang BerkilauRumah mode asal Prancis, Cartier, merilis koleksi perhiasan Beautes du Monde terbaru yang terinspirasi dari keindahan yang ada di dunia. Dok/Cartier17. Membersihkan Perhiasan Untuk mengembalikan kilau yang hilang dari gelang, cincin atau kalung Anda, maka anda dapat memanfaatkan alkohol gosok. Cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan merendam perhiasan dalam alkohol. Setelah itu bersihkan dengan kain bersih agar mendapatkan kilau kembali. 18. Menghapus Hairspray Dari Cermin dan Ubin Hairspray yang lengket dapat menutupi cermin dan ubin. Anda dapat menyemprotkan alkohol pada kain dan meggunakannya untuk menyeka permukaan cermin dan ubin. 19. Menghilangkan Tinta dan Spidol Permanen Jika sepatu pakaian Anda terkena tinta atau spidol permanen, maka cukup rendam area ternoda dalam alkohol gosok selama beberapa menit. Kemudian cucilah pakaian setelah itu. 20. Membersihkan Stainless Steel Alkohol dapat menjadi pembersih stainless steel yang sangat baik dengan menghilangkan bintik-bintik air dan mendisinfeksi permukaan. Gunakanlah handuk mikrofiber basah yang direndam alkohol untuk membersihkan stainless steel apapun di rumah Anda. Banyaknya manfaat alkohol gosok yang dapat dirasakan oleh siapapun yang menggunakannya, tidak berarti tidak ada peringatan yang perlu diperhatikan. Pertama, jangan pernah mencoba untuk meminum alkohol gosok karena dapat menyebabkan kematian serta jangan pernah membiarkan anak-anak menggunakannya tanpa pengawasan. Alkohol gosok juga sifatnya mudah terbakar sehingga Anda dilarang untuk menggunakan alkohol gosok di sekitar api terbuka atau panas tinggi. Kemudian, jika Anda menggunakan alkohol gosok dan memiliki tanda-tanda reaksi alergi, seperti masalah pernapasan, wajah bengkak dsb, maka cepat segera hubungi medis darurat. Alkohol gosok juga tidak disarankan digunakan pada kulit yang berjerawat. Catatan penting lainnya adalah jangan mengoleskan alkohol gosok pada kulit anak untuk memberikan sensasi dingin pada anak yang demam. Hal tersebut sangat berbahaya karena kulit anak dapat menyerap alkohol dan menjadi racun. Selanjutnya alkohol gosok juga berbahaya jika digunakan untuk mandi atau membersihkan kutu. Hal tersebut karena alkohol gosok dapat menyebabkan luka bakar kimiawi pada kulit kepala. Reporter Magang Friska Nur Cahyani* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
ArticlePDF Available AbstractPolicy to open investment in alcoholic beverage invite pros and cons in the general public. The proponents of the policy argue the importance of alcoholic investment from economic point of views. This article aims at analyzing role of alcoholic beverage industry in Indonesian economy. The data was Input-Output Table of 2016 which was aggregated into 18 industries. Analyses carried out were output multiplier, employment multiplier, and income multiplier as well as forward and backward linkages. The results of analyses show that output multiplier is low, employment multiplier is high and income multiplier is high. In addition, forward and backward linkages are both below one. From these results, it can be concluded that alcoholic beverage industry is not a leading sector in Indonesia and its role is relatively limited. Government should be cautious in opening up investment for the industry for investment taking into account that the industry's pulling factor to input providing industries as well as pushing factor to output using industries are relatively low. In addition, while employment multiplier is high, at present employment in alcoholic beverage is relatively limited. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Akhmad Solikin on Dec 10, 2021 Content may be subject to copyright. Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 203 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved PERAN INDUSTRI MINUMAN BERALKOHOL DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA ANALISIS INPUT-OUTPUT Akhmad Solikin Politeknik Keuangan Negara STAN, Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Kode Pos 15222 E-mail akhsol INFORMASI ARTIKEL Tanggal masuk [12-08-2021] Revisi [26- 10-2021] Tanggal terima [22-11-2021] ABSTRACT Policy to open investment in alcoholic beverage invite pros and cons in the general public. The proponents of the policy argue the importance of alcoholic investemnt from economic poin of views. This article aims at analyzing role of alcoholic beverage industry in Indonesian economy. The data was Input-Output Table of 2016 which was aggregated into 18 industries. Analyses carried out were output multiplier, employment multiplier, and income multiplier as well as forward and backward linkages. The results of analyses show that output multiplier is low, employment multiplier is high and income multiplier is high. In addition, forward and backward linkages are both below one. From these results, it can be concluded that alcoholic beverage industry is not a leading sector in Indonesia and its role is relatively limited. Government should be cautious in opening up investment for the industry for investment taking into account that the industryâs pulling factor to input providing industries as well as pushing factor to output using industries are relatively low. In addition, while employment multiplier is high, at present employment in alcoholic beverage is relatively limited. Keywords Alcoholic beverage, Input output table, Output multiplier, Employment multiplier, Industrial linkage ABSTRAK Kebijakan untuk membuka investasi minuman beralkohol mengundang pro dan kontra di masyarakat. Pendukung kebijakan tersebut menyampaikan pentingnya investasi di sektor tersebut dilihat dari kepentingan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran industri minuman beralkohol dalam perekonomian Indonesia. Data yang digunakan adalah Tabel Input-Output tahun 2016 yang diagregasi menjadi 18 industri. Analisis yang dilakukan adalah efek pengganda output, tenaga kerja dan pendapatan serta keterkaitan ke depan dan ke belakang. Hasil analisis menunjukkan bahwa angka pengganda output rendah, angka pengganda tenaga kerja tinggi dan angka pengganda pendapatan tinggi. Selain itu, efek keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke belakang kurang dari satu. Dengan hasil-hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri minuman mengandung alkohol bukan merupakan sektor unggulan di Indonesia dan perannya relatif terbatas. Pemerintah perlu berhati-hati dalam membuka investasi atas industri tersebut, dengan pertimbangan bahwa daya tarik terhadap industri penyedia input dan daya dorong terhadap industri pengguna output relatif rendah. Selain itu, meskipun angka pengganda tenaga kerja tinggi, selama ini penyerapan tenaga kerja relatif rendah. Kata Kunci Minuman beralkohol, Tabel input-output, Pengganda output, Pengganda tenaga kerja, Efek keterkaitan Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 204 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved 1. PENDAHULUAN Pada bulan Februari 2021, media sosial dan media masa di Indonesia diramaikan dengan diskusi mengenai investasi industri minuman keras. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal pada Lampiran III menyebutkan beberapa bidang usaha dengan persyaratan tertentu. Bidang usaha yang menimbulkan kontroversi adalah investasi industri minuman keras mengandung alkohol KBLI 11010, industri minuman mengandung alkohol anggur KBLI 11020, serta industri minuman mengandung malt KBLI 11031. Terdapat persyaratan tertentu untuk investasi pada ketiga industri minuman keras tersebut, yaitu bahwa investasi baru dapat dilakukan terbatas pada empat provinsi, yaitu Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Papua. Investasi baru di luar empat propinsi tersebut dapat disetujui apabila ditetapkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM dan didukung dengan usulan gubernur yang bersangkutan. Selain itu, pada Lampiran III Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 juga diatur syarat jaringan distribusi dan tempat khusus bagi perdagangan eceran minuman keras atau beralkohol KBLI 47221 dan perdagangan eceran kaki lima minuman keras atau beralkohol KBLI 47826. Investasi KBLI 11010, KBLI 11020 dan KBLI 11031 sebelumnya termasuk dalam bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016. Di lain pihak, KBLI 47221 dan KBLI 47826 dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 merupakan bidang usaha terbuka yang mempunyai syarat tertentu, yaitu mempunyai 1 Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol SIUP-MB dan 2 jaringan perdagangan dan tempat khusus. Dengan demikian, sumber kontroversi adalah investasi untuk KBLI 11010, KBLI 11020 dan KBLI 11031, karena KBLI 47221 dan KBLI 47826 sudah terdapat dalam peraturan sebelumnya, yang kemudian diubah dengan penyederhanaan perizinan. Peraturan Presiden ini mendapatkan reaksi baik pro maupun kontra dari masyarakat. Pada penerbitan Peraturan Presiden sebelumnya, yaitu Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016, reaksi terutama ditunjukkan oleh pasar yang merespon positif atas kebijakan tersebut, meskipun respon harga saham berbeda-beda tergantung apakah sektor tersebut mendapatkan keuntungan atau kerugian dari Peraturan Presiden tentang daftar negatif investasi tersebut Dewi et al., 2017. Di sisi lain, Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021, khususnya terkait dengan pembukaan investasi minuman keras, mendapatkan kritik yang luas dari sisi kesehatan, keagamaan, moral, dan sosial Kompas, 2021. Pendukung pembukaan investasi minuman keras pada Peraturan Presiden menyampakan dukungan dikaitkan dengan aspek pariwisata, ketenagakerjaan, investasi, ekspor, pertumbuhan ekonomi serta kearifan lokal CNBC Indonesia, 2021; Warta Ekonomi, 2021. Setelah mendapatkan kritik dari berbagai kalangan, misalnya organisasi keagamaan contohnya MUI, NU dan Muhammadiyah CNBC Indonesia, 2021; Kompas, 2021; Republika, 2021 dan tokoh masyarakat Papua, Presiden kemudian mencabut Lampiran Peraturan Presiden yang mengatur tentang investasi minuman keras CNBC Indonesia, 2021; Kompas, 2021; Republika, 2021. Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 205 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Meskipun Peraturan Presiden terkait dengan investasi minuman keras telah dicabut, kebijakan tersebut sangat menarik untuk dievaluasi agar dapat diperbaiki di masa yang akan datang. Masalah yang ingin dijawab oleh artikel ini adalah seberapa penting pembukaan investasi minuman keras, dilihat dari aspek output, ketenagakerjaan, pendapatan, serta kemampuan industri minuman beralkohol menarik dan mendorong perekonomian. Penelusuran pada Portal Garuda dengan kata kunci âminuman kerasâ dan âalkoholâ menunjukkan bahwa penelitian yang membahas mengenai peran industri minuman keras di Indonesia masih terbatas. Topik-topik yang cukup banyak dibahas misalnya penerimaan cukai dari minuman mengandung etil alkohol Rasyid, 2020; Sari et al., 2020 serta aspek pengawasan dari peredaran minuman keras sebagai barang yang mengandung eksternalitas negatif Cahyo & Adhitama, 2018; Ferry, 2016; Makalare et al., 2017; Pam et al., 2015. Artikel ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang peran industri alkohol dalam perekonomian Indonesia. Peran tersebut ditinjau dari aspek keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan, serta efek multiplier dari industri alkohol. Penelitian ini berguna bagi para pembuat kebijakan untuk mengetahui peran industri minuman keras bagi perekonomian Indonesia. Khusus bagi Kementerian Keuangan, pengetahuan tentang industri minumal beralkohol merupakan hal penting karena produk ini termasuk yang terkena cukai. Berdasarkan hitungan Rasyid 2020 potensi penerimaan cukai dari minuman mengandung alkohol sekitar Rp9 triliun, walaupun realisasinya baru sekitar Rp5 triliun sampai Rp6 triliun. Tambahan penerimaan negara ini tentu sangat penting, meskipun di kajian literatur akan dibahas bahwa fungsi cukai bukan hanya dari sisi penerimaan negara. Selain itu, artikel ini juga memperkaya kajian akademik tentang peran minuman beralkohol bagi perekonomian, di tengah terbatasnya literatur tentang hal tersebut. 2. KAJIAN LITERATUR Peran Minuman Beralkohol dalam Perekonomian Sebagaimana dibahas pada paragraf sebelumnya, pembukaan investasi minuman keras terutama didasari oleh alasan ekonomi, misalnya alasan pariwisata, tenaga kerja, investasi, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi. Kerangka pikir penelitian ini digambarkan pada Grafik 1, khususnya kaitan industri minuman beralkohol terhadap industri penyedia input, industri pengguna output, output, tenaga kerja, dan pendapatan. Grafik 1. Kerangka Pikir Sumber Penulis Thomas et al. 2019 melakukan penelitian atas dampak pelarangan minuman keras di Kerala India terhadap keinginan wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarangan minuman keras tidak mengurangi minat turis potensial untuk Industri Minuman Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 206 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved datang berkunjung, meskipun menikmati sejumlah alkohol bagi mereka merupakan pengalaman menyenangkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan minuman keras bagi wisata merupakan hal yang penting, tetapi tidak sangat penting sehingga dapat membatalkan rencana kunjungan ke suatu obyek wisata. Dalam konteks Brasil, Loures dan Tavares 2018 menghitung peran sektor gula dan alkohol dalam PDB, yaitu meliputi 9,21% dari PDB regional Northeast Brazil dan 6,91% dari PDB Brazil secara keseluruhan. Peran terhadap PDB besar karena penghitungan memasukkan sektor gula tebu yang merupakan sektor andalan di Brazil. Penelitian tersebut juga relevan dengan artikel ini karena menggunakan metode yang sama, yaitu Input-Output, untuk menghitung PDB yang berasal dari sektor gula dan alkohol. Studi di berbagai negara menunjukkan bahwa komoditas minuman keras yang populer berbeda antara satu negara dengan negara yang lain. Terdapat berbagai jenis minuman keras, baik yang diproduksi pabrik modern maupun diproduksi secara tradisional. Produk modern meliputi brandy, whisky, rum, wine, dan bir; sedangkan produk tradisional misalnya sopi, arak, tuak, ciu, dan lain-lain Lestari, 2016. Produk tradisional ini biasanya merupakan produksi skala rumah tangga, yang mungkin penting bagi budaya tradisional dan kehidupan sosial, sebagaimana didokumentasikan oleh Egea et al. 2016 atas berbagai minuman keras tradisional di Alta Valle del Rino, Italia; meskipun secara umum Eropa dan Mediterania memproduksi dan mengkonsumsi wine. Untuk produk modern, kecenderungan umum minuman keras diproduksi oleh perusahaan besar, bahkan oleh perusahaan multinasional dalam kasus produksi wine Outreville & Hanni, 2013. Pilihan lokasi investasi perusahaan multinasional dalam bidang wine dipengaruhi oleh 1 faktor permintaan pasar meliputi PDB per kapita, jumlah penduduk, konsumsi wine, dan importasi wine, serta 2 faktor efisiensi produksi yang diukur dengan human development index HDI Outreville & Hanni, 2013. Aspek ketenagakerjaan pada sektor minuman beralkohol pada umumnya diteliti dalam kaitannya dengan dampak kebijakan peningkatan cukai atau pajak. Sebagai contoh, Wada et al. 2017 meneliti dampak pengenaan cukai atau pajak penjualan atas minuman beralkohol bir, wine dan spirit di lima negara bagian di Amerika Serikat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengenaan cukai atau pajak penjualan sebesar lima persen mengurangi tenaga kerja di sektor yang terkait dengan minuman keras, tetapi meningkatkan tenaga kerja di sektor-sektor yang lain. Pada negara-negara muslim, minuman keras diatur secara ketat. Untuk negara-negara muslim di ASEAN Indonesia, Malaysia, dan Brunei, pengaturan tersebut dalam bentuk kebijakan investasi, kebijakan impor, batasan umur, penjualan retail, berkendara dalam pengaruh alkohol drink-drive, periklanan, dan pembatasan wilayah Sasanapitak et al., 2018. Setiap negara tersebut mempunyai bauran kebijakan yang berbeda, sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara masing-masing. Pembukaan atas investasi minuman beralkohol harus dicermati sebagai proses industrialisasi yang mengubah produksi skala kecil menjadi skala industri. Industrialisasi tersebut berpotensi berdampak positif bagi kesehatan karena standar produk yang Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 207 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved lebih, serta membuat lebih mudah dikontrol oleh pemerintah termasuk dalam pemungutan cukainya. Meskipun demikian, dampak negatif dapat berasal dari peningkatan promosi dan penjualan, sehingga berpotensi meningkatkan dampak negatif dari sisi sosial dan kesehatan Room & Jernigan, 2000. Cukai dan Pembatasan Minuman Beralkohol Dalam konteks Indonesia, pemerintah mengatur peredaran minuman keras dengan hal-hal yang disebutkan sebelumnya, termasuk pengawasan atas penjualan ecerannya Cahyo & Adhitama, 2018. Selain itu, Indonesia juga memasukkan minuman mengandung alkohol sebagai produk yang dikenakan cukai. Berdasarkan Undang-undang 39 Tahun 2007, cukai dikenakan atas produk yang mempunyai empat karakteristik, yaitu 1 perlu dikendalikan konsumsinya, 2 perlu diawasi peredarannya, 3 dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup atas pemakaiannya, serta 4 pembebanan pungutan negara dapat meningkatkan aspek keadilan dan keseimbangan. Pengenaan pajak atas komoditas, termasuk minuman beralkohol, dilandasi oleh 1 efisiensi peningkatan pendapatan revenue-raising efficiency, 2 mengoreksi eksternalitas, dan 3 tujuan redistribusi Smith, 2005. Dengan mempertimbangan sisi efisiensi pemungutan dengan melupakan keadilan, pungutan cukai yang besar dapat diterapkan pada barang yang mempunyai elastisitas tinggi, termasuk minuman beralkohol bagi penghobi atau pecandu. Alasan eksternalitas negatif karena peminum minuman beralkohol tidak menanggung secara penuh biaya marjinal dari konsumsi tersebut, baik dari sisi biaya kesehatan maupun dampak negatif secara langsung bagi orang lain. Di lain pihak, alasan redistribusi dianggap kurang relevan dibandingkan dengan pengenaan pajak atau kebijakan intervensi pemerintah secara umum Smith, 2005. Jelaslah bahwa tujuan utama dari cukai adalah untuk mengendalikan konsumsi dan peredaran barang, karena adanya dampak atau eksternalitas dalam penggunaan atau konsumsinya. Pengenaan cukai dari sisi penerimaan lebih pada upaya sebagai mekanisme harga untuk pengendalian tersebut, yaitu dengan harapan bahwa harga yang meningkat akan menurunkan permintaan Gruber, 2012. Sebagaimana digambarkan pada Grafik 2, ditinjau dari eksternalitas negatif, manfaat sosial marjinal social marginal beneit, SMB dari konsumsi alkohol lebih kecil dari manfaat pribadi private marginal benefit, PMB karena PMB tidak memperhitungkan dampak negatif dari konsumsi alkohol. Pengenaan cukai sebesar marginal damage MD akan mengurangi konsumsi minuman beralkohol tersebut dari Q0 ke Q1. Grafik 2. Eksternalitas Negatif dan Cukai Sumber Gruber 2012 Terdapat hubungan negatif antara pajak, cukai atau harga minuman beralkohol dan dampak negatif alkohol Elder et al., 2010. Kebijakan yang efektif perlu menggabungkan antara cukai dengan kebijakan lain, misalnya Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 208 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved peraturan dan penegakan hukum, program pendidikan, dan intervensi kesehatan bagi pecandu Cecchini et al., 2015. Saat ini, Barang Kena Cukai BKC adalah hasil tembakau, minuman mengandung etil alkohol MMEA serta etil alkohol EA, meskipun terdapat beberapa ide untuk mengenakan cukai atas beberapa barang lain, misalnya minuman ringan berpemanis Murwani et al., 2020, gula Setyawan, 2018, serta kantong plastik Gultom, 2020. 3. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada Tabel Input-Output Indonesia tahun 2016 BPS, 2021. Tabel Input-Output tersebut merupakan tabel yang paling mutakhir yang dikeluarkan oleh BPS. Tabel Input-Output merupakan tabel atau matriks yang dibedakan menjadi tiga kuadran Sahara, 2017. Kuadran I merupakan transaksi antara, yaitu barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi. Dalam hal ini, data baris merupakan alokasi output, sedangkan data pada kolom merupakan penggunaan input dari suatu sektor. Kuadran II berisi permintaan akhir dan penyediaan masing-masing sektor produksi. Kuadran III berisi nilai tambah bruto atau input primer. Kuadran IV yang menunjukkan input primer yang langsung dipergunakan untuk permintaan akhir, kadang tidak diperhatikan dalam Tabel Input-Output Firmansyah, 2006. Dalam Tabel Input-Output 185 produk, minuman beralkohol mempunyai kode 073. Tabel Input-Output yang lebih sederhana terdiri dari 52 industri dan 17 industri, tetapi industri minuman beralkohol tidak dicantumkan tersendiri. Dengan demikian, untuk menganalisis secara khusus industri minuman beralkohol maka Tabel Input-Output 185 industri kemudian diagregasi menjadi 17 industri ditambah satu industri minuman beralkohol, dengan konkordasi klasifikasi sektor sebagaimana dilakukan oleh BPS. Kode dan nama sektor pada penelitian ini sebagaimana tercantum pada Tabel 1. Penulis dapat menggunakan agregasi yang berbeda sesuai kebutuhan, misalnya klasifikasi 25 industri Tabel IO 2010 Raflah & Widodo, 2016 atau 35 industri Tabel IO 2008 Nasrullah & Suparman, 2015. Pada klasifikasi asli dalam 185 sektor, industri minuman beralkohol termasuk dalam industri pengolahan kode 3, tetapi dalam artikel ini dipisah menjadi industri tersendiri kode 4, sebagaimana tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Agregasi industri Pertanian, kehutanan, & perikanan Pertambangan & penggalian Industri minuman beralkohol Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah & daur ulang Perdagangan besar & eceran; Reparasi mobil & sepeda motor Transportasi & pergudangan Penyediaan akomodasi & makan minum Adminstrasi pemerintahan, pertahanan, & jaminan sosial wajib Jasa kesehatan & kegiatan sosial Sumber BPS 2021 diubah Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 209 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Apabila digolongkan berdasarkan jenis harga dan cakupan transaksi, terdapat empat jenis Tabel Input-Output Purwoko, 2012, yaitu 1 Tabel Input-Output dengan transaksi domestik berdasarkan harga produsen, 2 Tabel Input-Output dengan transaksi domestik berdasarkan harga konsumen, 3 Tabel Input-Output dengan transaksi total berdasarkan harga produsen, dan 4 Tabel Input-Output dengan transaksi total berdasarkan harga konsumen. Penelitian ini menggunakan jenis tabel yang pertama, yang dengan demikian data yang dicatat pada kuadran input antara dan kuadran permintaan akhir hanya transaksi domestik saja, sedangkan data impor dicatat pada baris dan kolom tersendiri. Selain itu, data yang dicatat juga berdasarkan harga produsen atau harga dasar, sehingga terdapat sektor tambahan yaitu sektor perdagangan dan transportasi. Penggunaan harga produsen akan membuat hubungan antarsektor lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh marjin perdagangan antarsektor Daryanto & Hafizrianda, 2010. Analisis dilakukan dengan menghitung angka pengganda dan analisis keterkaitan. Tiga jenis angka pengganda yang dihitung yaitu angka pengganda output, angka pengganda pendapatan rumah tangga, dan angka pengganda lapangan pekerjaan. Dalam hal ini, angka pengganda output menunjukkan nilai output total dalam perekonomian yang terjadi karena perubahan satu unit uang permintaan akhir produk minuman beralkohol. Angka pengganda output tersebut dapat dihitung dengan rumus Nazara, 2005 î±îŻî”îîîŻîŻîŻĄîŻîîŻ ......................... 1, dimana Oj adalah angka pengganda output dan αij adalah elemen matriks kebalikan Leontief. Angka pengganda tenaga kerja employment multiplier atau efek lapangan kerja menunjukkan perubahan lapangan pekerjaan karena perubahan satu unit uang permintaan akhir produk, dalam hal ini adalah produk minuman beralkohol. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut Nazara, 2005 î§îŻî”îîîŻĄîŹŸîŹ”îĄîŻîîŻîŻîŻĄîŻî ..................... 2, dimana w menunjukkan rata-rata output setiap pekerja di sektor j. Angka atau efek pengganda pendapatan rumah tangga merupakan jumlah pendapatan rumah tangga yang terjadi sebagai efek dari perubahan satu unit uang permintaan akhir atas produk, dalam hal ini adalah produk minuman beralkohol. Angka tersebut dapat dihitung dengan rumus Nazara, 2005 îȘîŻî”îîœîŻĄîŹŸîŹ”îĄîŻîîŻîŻîŻĄîŻî ................... 3. Efek pendapatan rumah tangga ini merupakan akibat dari perubahan permintaan tenaga kerja yang didorong oleh perubahan permintaan akhir satu unit uang minuman beralkohol. Peningkatan tenaga kerja tersebut kemudian akan meningkatkan pendapatan rumah tangga. Efek keterkaitan terdiri dari keterkaitan langsung dan keterkaitan tidak langsung, baik keterkaitan ke depan maupun ke belakang. Keterkaitan langsung ke depan merupakan perubahan output melalui mekanisme perubahan penawaran output, sedangkan keterkaitan langsung ke depan melalui mekanisme permintaan input. Dalam kasus industri minuman beralkohol, misalnya peningkatan output industri minuman beralkohol yang menyebabkan peningkatan output sektor pengguna, misalnya sektor hotel dan restoran, disebut dengan efek keterkaitan langsung ke depan direct forward linkage. Selain itu, peningkatan output Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 210 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved industri minuman beralkohol akan meningkatkan permintaan input dari sektor penyuplai, misalnya industri padi-padian dan bahan makanan lain. Hal tersebut disebut efek keterkaitan langsung ke belakang direct backward linkage. Kriteria menilai angka pengganda dan efek keterkaitan adalah sebagai berikut Wijaya et al., 2014. Angka pengganda digolongkan âtinggiâ apabila lebih besar daripada rata-rata pengganda seluruh sektor di ekonomi, dan digolongkan ârendahâ apabila lebih kecil daripada rata-rata pengganda seluruh sektor di ekonomi. Selanjutnya, keterkaitan ke belakang yang mempunyai daya menarik lebih darisatu berarti sektor tersebut mempunyai daya menarik yang lebih besar daripada rata-rata daya menarik seluruh sektor di ekonomi. Keterkaitan ke depan yang lebih dari satu menunjukkan sektor tersebut mempunyai derajat kepekaan yag lebih besar daripada rata-rata seluruh sektor di ekonomi tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan Excel serta aplikasi PyIO Nazara et al., 2003; Wu, 2009. Aplikasi tersebut dikembangkan oleh Regional Economics Application Laboratory REAL, University of Illinois at Urbana-Champaign. Urutan analisis adalah dengan agregasi sektor dari 185 sektor ke 18 sektor yang dilakukan dengan Excel, dan kemudian melakukan analisis efek dan keterkaitan dengan PyIO. Untuk menghitung angka pengganda tenaga kerja diperlukan data tambahan berupa jumlah tenaga kerja per sektor yang tidak dapat diperoleh dari Tabel IO. Data tersebut diperoleh dari BPS berupa data penduduk berusia 15 tahun menurut lapangan pekerjaan utama tahun 2016. Dalam data tersebut, jumlah sektor adalah 17 sehingga diperlukan pemecahan data untuk sektor industri minuman beralkohol dari industri pengolahan. Pemecahan dilakukan berdasarkan perbandingan kompensasi tenaga kerja pada Kuadran III Tabel IO. Hasilnya jumlah tenaga kerja sektor industri minuman beralkohol sejumlah orang. Sebagai perbandingan, data BPS untuk pekerja industri minuman secara total 2 digit KBLI pada industri besar dan sedang tahun 2016 adalah orang; dan pada industri mikro dan kecil pada tahun 2015 adalah orang. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka pengganda output sebagaimana tercantum pada Tabel 2. Rata-rata angka pengganda pada semua sektor adalah 1,62943 sehingga kategori sektor apakah mempunyai angka pengganda output rendah atau tinggi dicantumkan pada kolom ketiga. Sebagaimana tercantum pada Tabel 2, sektor industri minuman beralkohol kode 4 termasuk sektor dengan angka pengganda output yang rendah. Angka pengganda 1,42136 bermakna bahwa peningkatan permintaan akhir minuman beralkohol sebesar satu rupiah akan meningkatkan output total perekonomian sebesar 1,42 rupiah. Angka ini lebih rendah daripada hasil penelitian Yusa 2019 yang menunjukkan bahwa angka pengganda output industri makanan dan minuman pada sektor-sektor produksi pangan di Indonesia adalah 2,12 dan 2,60 untuk tahun 2014 dan 2018. Perbedaan tersebut kemungkinan karena perbedaan dalam penggolongan atau kategorisasi sektor yang dipergunakan. Tabel 2. Angka Pengganda Output Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 211 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sumber Hasil perhitungan Tabel 3 menyajikan hasil perhitungan angka pengganda tenaga kerja. Rata-rata angka pengganda tenaga kerja adalah 0,00815. Angka pengganda sektor minuman beralkohol adalah 0,01011 yang bermakna bahwa peningkatan permintaan seratus unit uang permintaan akhir minuman beralkohol akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sebesar kurang lebih satu orang. Angka pengganda ini lebih besar daripada angka pengganda sektor industri pengolahan kode 3 secara umum. Angka pengganda tenaga kerja industri pengolahan pada penelitian ini adalah 0,00758 yang mirip dengan hasil studi Rahmah dan Widodo 2019 yang mendapatkan hasil 0,006 dengan menggunakan Tabel IO 2016 agregasi 9 sektor. Tabel 3. Angka Pengganda Tenaga Kerja Sumber Hasil perhitungan Selanjutnya, Tabel 4 menyajikan angka pengganda pendapatan rumah tangga. Rata-rata angka pengganda pendapatan adalah 0,36720. Angka pengganda pendapatan sektor minuman beralkohol adalah 0,48373 yang termasuk kategori tinggi. Angka ini dapat diartikan bahwa peningkatan satu unit uang permintaan akhir atas produk minuman beralkohol akan meningkatkan pendapatan sebesar 0,48373. Pendapatan di sini bukan hanya pendapatan rumah tangga dalam definisi yang biasa, karena dalam definisi pendapatan tersebut termasuk dividen dan bunga bank Sahara, 2017. Angka pengganda pendapatan sektor minuman beralkohol lebih tinggi daripada sektor industri pengolahan. Angka pengganda tersebut hanya dapat ditandingi oleh angka pengganda sektor jasa, yaitu jasa pendidikan, jasa pemerintahan, jasa lainnya, serta jasa keuangan dan asuransi. Hasil penelitian Rahmah dan Widodo 2019 juga menunjukkan bahwa sektor jasa mempunyai angka pengganda pendapatan yang lebih tinggi. Tabel 4. Angka Pengganda Pendapatan Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 212 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sumber Hasil perhitungan Selanjutnya, Tabel 5 menyajikan forward linkage dan backward linkage total. Sektor industri minuman beralkohol mempunyai keterkaitan langsung ke depan dan keterkaitan langsung ke belakang masing-masing sebesar 0,62011 dan 0,87230. Angka 0,62011 bermakna bahwa setiap perubahan satu unit uang pada output sektor minuman beralkohol akan meningkatkan output sektor pengguna sebesar 0,62011 satuan uang. Di lain pihak, peningkatan satu unit uang pada output sektor minuman beralkohol akan meningkatkan output sektor yang menyediakan input produksi sebesar 0,87230 satuan uang. Angka keterkaitan langsung ke depan dan keterkaitan langsung ke belakang yang lebih kecil daripada satu menunjukkan bahwa industri minuman beralkohol bukan merupakan sektor penarik atau pendorong utama pada perekonomian Indonesia. Sebagaimana tercantum pada Tabel 5, keterkaitan ke belakang lebih besar daripada keterkaitan ke depan. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh banyaknya sektor yang terkait dengan industri minuman mengandung alkohol sebagai sektor penyedia input, sedangkan sektor penggunanya terbatas sektor akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman. Tabel 5. Forward dan Backward Linkage Sumber Hasil perhitungan Sektor-sektor yang termasuk dalam sektor pengguna dan sektor penyedia disajikan dalam Gambar 1 dan Gambar 2. Pada Grafik 3 terlihat bahwa pengguna utama output dari sektor industri minuman beralkohol adalah akomodasi dan makanan minuman 85%, jasa lainnya 10,14%, serta jasa transportasi dan pergudangan 2,34%. Sektor pengguna yang lain sangat kecil permintaannya, meliputi sektor industri minuman beralkohol tersebut 1,36%, industri pengolahan 0,92% serta jasa pendidikan 0,002%. Sebelum agregasi, dalam Tabel IO 185 sektor dapat dilihat bahwa pengguna output industri minuman beralkohol hanya 18 dari 185 sektor 9,73%, yang meliputi makanan dan minuman terbuat dari susu kode 060, tepung lainnya kode 061, makanan lainnya kode 071, minuman Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 213 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved beralkohol kode 073, barang dari kertas dan karton kode 092, obat tradisional kode 106, alat dapur, pertukangan, perabot rumah dan kantor dari logam kode 119, mesin penggerak mula kode 128, mesin lainnya dan perlengkapannya kode 130, barang hasil industri pengolahan lainnya kode 143, jasa angkutan laut kode 159, jasa angkutan udara kode 161, penyediaan akomodasi kode 164, penyediaan makanan dan minum kode 165, jasa pendidikan swasta kode 181, jasa kesenian, hiburan dan rekreasi kode 183, reparasi barang rumah tangga dan lainnya kode 184, serta jasa lainnya kode 185. Pengguna yang besar terbatas pada enam industri, yaitu industri dengan kode 165, 164, 183, 161, 73, dan 92. Grafik 3. Sektor Pengguna Output Industri Minuman Beralkohol Sumber Perhitungan penulis Terkait dengan jasa pendidikan sebagai pengguna output industri minuman beralkohol didukung dengan fakta banyaknya lembaga pendidikan dan/atau program studi pariwisata dan/atau perhotelan yang terdata pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi PPDikti. Backward linkage yang lebih besar dapat disebabkan oleh industri penyedia yang lebih luas. Berdasar agregasi Tabel IO 18 sektor diketahui bahwa industri penyedia sebanyak 16 industri dari 18 industri atau dalam IO 185 sektor merupakan 49,73% dari seluruh sektor, meskipun dengan penyediaan input yang relatif kecil pada setiap sektor tersebut. Jika dipilih industri dengan penyediaan lebih dari Rp50 milyar, sebagaimana tercantum pada Grafik 4, terlihat bahwa industri sebagai penyedia input bagi industri minuman beralkohol terdiri dari lima industri utama. Di antara lima industri tersebut, industri pertanian, kehutanan, dan perikanan; industri pengolahan; serta industri perdagangan besar dan eceran, termasuk reparasi mobil dan sepeda motor merupakan penyedia input yang paling besar. Kemudian jika dilihat dari sisi pengeluaran, pengguna akhir dari industri minuman beralkohol mayoritas dari konsumsi rumah tangga 90,61%, ekspor barang 11,35% serta penurunan inventori -1,96%. Selain itu, impor minuman beralkohol juga sangat besar, yang meliputi 20,56% dari total permintaan akhir. Grafik 4. Sektor Penyedia Input Industri Minuman Beralkohol Sumber Perhitungan penulis 5. SIMPULAN DAN SARAN/ REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisis, industri minuman beralkohol mempunyai angka pengganda output yang rendah, angka pengganda tenaga kerja tinggi, serta angka pengganda pendapatan tinggi. Selain itu, hasil analisis linkage menunjukkan keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan mempunyai angka yang lebih kecil daripada satu. Hal tersebut menunjukkan bahwa industri 0 1000000PertanianPengolahanPerdaganganTransportasiKeuangan Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 214 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved minuman beralkohol bukan merupakan industri unggulan di Indonesia. Penyedia utama industri minuman beralkohol terdiri dari industri pertanian, pengolahan dan perdagangan, sedangkan pengguna utama terbatas pada sektor akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman. Bagi pembuat kebijakan, hasil tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam membuka investasi minuman beralkohol. Dari hasil analisis diketahui bahwa industri tersebut tidak mempunyai kemampuan yang besar untuk menarik maupun mendorong sektor-sektor lainnya di Indonesia. Manfaat benefits ekonomi yang relatif terbatas tersebut perlu dibandingkan dengan biaya costs terutama ongkos sosial dan politik sebagaimana diilustrasikan pada pendahuluan artikel ini. Analisis ekonomi politik tersebut jelas di luar cakupan artikel ini. Investasi industri hilir alkohol dapat dikembangkan untuk tujuan nonminuman, misalnya untuk industri pewarna, obat sintesis, bahan kosmetik, dan sebagainya. Selain analisis ekonomi politik, untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar analisis menggunakan Tabel Input-Output atas industri minuman beralkohol dikhususkan pada daerah-daerah yang merupakan tujuan dari pembukaan investasi tersebut, yaitu Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Papua. Tantangan analisis ini adalah ketersediaan Tabel Input-Output yang mutakhir khusus untuk provinsi-provinsi tersebut. Selain itu, penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan Tabel Input-Output Regional untuk melihat hubungan antarpulau atau antarprovinsi atas kegiatan ekonomi pada industri minuman beralkohol. DAFTAR PUSTAKA BPS. 2021. Tabel Input-Output Indonesia 2016. Jakarta BPS. Cahyo, R. P. D., & Adhitama, S. 2018. Tinjauan atas pengawasan terhadap perizinan pengusaha tempat penjualan eceran minuman beralkohol. Jurnal Perspektif Bea Dan Cukai, 22, 1â19. Cecchini, M., Devaux, M., & Sassi, F. 2015. Assessing the impacts of alcohol policies A microsimulation approach No. 80; OECD Health Working Papers. CNBC Indonesia. 2021. Terungkap dalang di balik munculnya aturan investasi miras. CNBC Indonesia. Daryanto, A., & Hafizrianda, Y. 2010. Analisis Input-Output & Social Accounting Matrix untuk Pembangunan Ekonomi Daerah. Bogor IPB Press. Dewi, G. A. S. R., Wirama, D. G., & Rasmini, N. K. 2017. Reaksi pasar atas pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi X tentang Daftar Negatif Investasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 122, 104â114. Egea, T., Signorini, M. A., Ongaro, L., Rivera, D., & de Castro, C. O. 2016. Traditional alcoholic beverages and their value in the local culture of the Alta Valle del Reno, a mountain borderland Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 215 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved between Tuscany and Emilia-Romagna Italy. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 1227, 1â20. Elder, R. W., Lawrence, B., Ferguson, A., Naimi, T. S., Brewer, R. D., Chattopadhyay, S. K., Toomey, T. L., & Fielding, J. E. 2010. The Effectiveness of tax policy interventions for reducing excessive alcohol consumption and related harms. American Journal of Preventive Medicine, 382, 217â229. Ferry. 2016. Upaya pengendalian minuman tradisional di Desa Sesua Kecamatan Malinau Barat. EJournal Pemerintahan Integratif, 42, 207â216. Firmansyah. 2006. Operasi Matrix dan Analisis Input-Output I-O Untuk Ekonomi Aplikasi Praktis dengan Microsoft Excel dan Matlab. Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gruber, J. 2012. Public Finance and Public Policy. Worth Publishers. Gultom, E. N. 2020. Analisis ekstensifikasi barang kena cukai terhadap kantong plastik di Indonesia. Jurnal Perspektif Bea Dan Cukai, 42, 166â178. Kompas. 2021. Aturan Investasi Industri Miras yang Hanya Bertahan Satu Bulan. Kompas. Lestari, T. R. P. 2016. Menyoal pengaturan konsumsi minuman beralkohol di Indonesia. Aspirasi, 72, 127â141. Loures, A., & Tavares, I. 2018. GDP of the sugar and alcohol sector in Brazil and Northeast An input-output approach. Revista de Economia e AgronegĂłcio, 163, 422â439. Makalare, Y., Ilat, V., & Pusung, R. 2017. Analisis sistem penyediaan pemesanan dan pelekatan pita cukai minuman mengandung etil alkohol pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 122, 286â295. Murwani, S., Karmana, I. W., Hasibuan, H. D., & Sriyanto, A. 2020. Urgensi pengenaan cukai pada minuman ringan berpemanis. Jurnal Perspektif Bea Dan Cukai, 42, 134â151. Nasrullah, M., & Suparman. 2015. Analisis dampak ekonomi pembangunan PLTN di Indonesia dengan menggunakan Model Input Output. Prosiding Seminar Nasional ReTII Ke-10 2015, 401â410. Nazara, S. 2005. Analisis Input Output. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nazara, S., Guo, D., Hewings, G. J. D., & Dridi, C. 2003. PyIO A Python Module for Input-Output Analysis REAL 03-T-23; Issue October. Outreville, J. F., & Hanni, M. 2013. Multinational firms in the world wine industry An investigation into the determinants of most-favoured locations. Journal of Wine Research, 242, 128â137. Pam, D. R., Al Musadieq, M., & Said, A. 2015. Evaluasi kebijakan Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 216 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved pengawasan pelekatan pita cukai pada Minuman Mengandung Etil Alkohol MMEA buatan dalam negeri. Jurnal Perpajakan JEJAK, 11, 1â8. Purwoko. 2012. Model Ekonomi Berbasis Input Output Konsep, Pembangunan dan Aplikasi. Yogyakarta Deepublish. Raflah, W. J., & Widodo, T. 2016. Identifikasi sektor ekonomi non-migas sebagai sektor kunci perekonomian Provinsi Riau menggunakan analisis Tabel Input Output. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 41, 87â96. Rahmah, A. N., & Widodo, S. 2019. Peranan sektor industri pengolahan dalam perekonomian di Indonesia dengan pendekatan Input â Output tahun 2010â2016. Economie, 11, 14â37. Rasyid, M. 2020. Optimalisasi penerimaan negara dari cukai minuman mengandung etil alkohol Analisis data mikro. Indonesian Treasury Review Jurnal Perbendaharaan Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 52, 131â141. Republika. 2021. Suara Penolakan Investasi Industri Miras dari Tokoh Papua. Republika. Room, R., & Jernigan, D. 2000. The ambiguous role of alcohol in economic and social development. Addiction, 9512, 523â535. Sahara. 2017. Analisis Input-Output Perencanaan Sektor Unggulan. Bogor IPB Press. Sari, D. P., Rahmiyatun, F., Suhaila, A., & Suratriadi, P. 2020. Analisis penerimaan cukai minuman mengandung etil alkohol terhadap penerimaan negara di bidang cukai pada KPPBC Jakarta. Jurnal Mitra Manajemen, 312, 1182â1194. Sasanapitak, A., Kongpradit, S., & Thomrongajariyakul, J. 2018. Alcohol policy in muslim countries in the ASEAN community. Proceedings of 130th the IRES International Conference, Taipei, Taiwan, 14â18. Setyawan, B. 2018. Kajian pengenaan cukai terhadap gula. Indonesian Treasury Review Jurnal Perbendaharaan Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 34, 284â295. Smith, S. 2005. Economic issues in alcohol taxation. In S. Cnossen Ed., Theory and Practice of Excise Taxation Smoking, Drinking, Gambling, Polluting and Driving. Oxford University Press. Thomas, T. K., Mura, P., & Romy, A. 2019. Tourism and the dry lawâ in Keralaâexploring the nexus between tourism and alcohol. Journal of Tourism and Cultural Change, 175, 563â576. Wada, R., Chaloupka, F. J., Powell, L. M., & Jernigan, D. H. 2017. Employment impacts of alcohol taxes. Preventive Medicine, 105June, S50âS55. Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 217 Vol. 5, No. 2, 2021 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Warta Ekonomi. 2021. Begini Penjelasan Pihak yang Setuju Miras Dilegalkan. Warta Ekonomi. Wijaya, I. R. A., Masyhuri, Irham, & Hartono, S. 2014. Analisis input output pengolahan tembakau di Provinsi Jawa Timur. Agro Ekonomi, 241, 1â9. Wu, P. 2009. PyIO Quick Start. Yusa, I. G. P. D. 2019. Analisis keterkaitan dan dampak permintaan akhir terhadap sektor produksi pangan di Indonesia Pendekatan Tabel Input-Output. Seminar Nasional Official Statistics 2019 Pengembangan Official Statitsics Dalam Mendukung Implementasi SDGs, 1, 171â176. ... The requirement is the same as proposed by the governor to BKPM. Number 33 or KBLI 11031 specifically mentions malt-based beverages industries Industri Minuman Mengandung Malt Solikin, 2021. The realizations and requirements are the same as the two former points. ...... Wine as described in number 32. Other alcohol-based beverages are stated generally in point number 31 Sanuri, 2021; 2021;Solikin, 2021. ...... So, the proposed law regarding investment in alcoholic beverages in Indonesia, related to this rule, is included in the haram category. Investment in alcoholic beverages is indeed expected to increase state income during a pandemic Solikin, 2021. However, there are several things from the point of view of Islam that must be considered, especially in terms of the common good. ...In the beginning of March 2021, President of Indonesia annulled alcoholic beverages investment policy which he put in decree about a week before. There were debates among experts and activists about how this investment should be done. Some believe that this decree may enhance local alcoholic beverages culture while others may reject it since the drinks are convinced to bring in bad effects to human beings. There are no universal moral statements, but particular ones, in this decree since people said in economic, cultural, and religious perspectives. Then, how may moral particularism be portrayed in alcoholic beverages investment policy in Indonesia? By examining concepts, theories, and written data, further analysis will be done to answer the question. Bureaucratic law, economic advantages, cultural indications, social impacts, and religious perspectives are the main tensions of this policy. Investment on alcoholic drinks as cultural indications may bring in economic advantages covered by bureaucratic law. However, any bureaucratic law will never omit possibilities of alcoholic abuse which will bring in negative impacts socially. Moreover, religious perspectives which are seen to be best guidance for people should be put above any law including prohibition of alcoholic drink. In conclusion, alcoholic beverages investment policy is the reflection of particularism rather than universal sights of moral conditions. Putu Dharma YusaSektor produksi pangan menduduki peran vital dalam pembangunan. Sektor ini menyumbang porsi besar dalam perekonomian karena besarnya pengaruh permintaan akhir. Namun, seberapa besar dampak permintaan akhir tersebut terhadap sektor produksi pangan dan keterkaitan sektor produksi pangan terhadap sektor-sektor ekonomi lainnya, belum dikaji secara komprehensif menggunakan kerangka data ekonomi yang utuh. Penelitian ini menggunakan perangkat Tabel Input-Output untuk menjawab interaksi sektor produksi pangan dengan sektor ekonomi lainnya. Data yang digunakan adalah Tabel Input-Output Indonesia yang telah dilakukan updating ke dalam tahun 2014 dan 2018 menggunakan metode RAS serta agregasi kategori dari 185 produk ke dalam 39 kategori lapangan usaha dengan merinci sektor-sektor produksi pangan. Hasilnya, sektor industri makanan dan minuman S6 merupakan sektor kunci produksi pangan di Indonesia karena mempunyai keterkaitan yang paling kuat dengan sektor-sektor ekonomi lainnya serta mempunyai dampak permintaan akhir yang paling besar dibandingkan sektor-sektor produksi pangan lainnya. Sektor industri makanan dan minuman adalah satu-satunya sektor produksi pangan yang berada pada kuadran I dengan Indeks Daya Penyebaran IDP dan Indeks Derajat Kepekaan IDK di atas 1. Selain itu, sektor ini juga mempunyai angka pengganda output terbesar pada tahun 2018, yaitu 2,60. Artinya, kenaikan permintaan akhir sektor industri makanan dan minuman sebesar 1 rupiah akan mampu meningkatkan total output perekonomian sebesar 2,60 Penjelasan Pihak yang Setuju Miras Dilegalkan. Warta EkonomiI R A MasyhuriIrhamS HartonoCopyright © 2021, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Warta Ekonomi. 2021. Begini Penjelasan Pihak yang Setuju Miras Dilegalkan. Warta Ekonomi. ad329936/begini-penjelasan-pihakyang-setuju-miras-dilegalkan Wijaya, I. R. A., Masyhuri, Irham, & Hartono, S. 2014. Analisis input output pengolahan tembakau di Provinsi Jawa Timur. Agro Ekonomi, 241, 1-9.
Alcohol is an important organic compound which contains the functional group hydroxyl -OH. It has many uses, but when talking about alcohol, we often classify all types of alcohol as forbidden in Islam. The term liquor or wine and alcohol give a different meaning and they must be understood. The banned alcohol is ethanol, which is one of the ingredients in alcoholic beverages. Therefore, this article is written to discuss which consumption of alcohol is allowed in Islam and which is forbidden. There is a broad discussion among fuqaha of alcohol consumption in the various branches that must be understood by the public so that misconceptions about alcohol can be eliminated. The study of literature through readings of journal, Al-Quran and reason why the verses are revealed, has been carried out to find out about the actual meaning of alcohol and its production, history and wisdom of alcohol liquor prohibition in Islamic law, the effects of alcohol on the human body and application as well as issues related to alcohol used in everyday life. Alcohol, ie ethanol, can be produced by two methods which is fermentation and the reaction of ethene with steam. Prohibition of alcohol liquor is gradually, has its own reason among them are, to show to people that alcohol can also be benefial. Alcohol consumption can damage the human body, affecting the brain and the ability to think, the risk of liver damage or cirrhosis and increase the risk of cancer. In addition, people need to understand issues related to alcohol usage in the food industry, in the manufacture of perfumes, in medicines and as fuel to become more appreciative since alcohol is one of the valuable organic compounds. Abstrak Alkohol merupakan suatu sebatian organik yang mengandungi kumpulan berfungsi hidroksi -OH. Ia mempunyai pelbagai kegunaan dan manfaat namun apabila bercakap tentang alkohol, kita sering mengklasifikasikan semua jenis alkohol itu sebagai haram. Istilah arak atau khamr dan alkohol sebenarnya memberi pengertian yang berbeza dan maksud keduanya harus difahami. Alkohol yang diharamkan adalah etanol yang menjadi salah satu bahan dalam arak. Justeru, artikel ini ditulis bagi membincangkan perbezaan antara penggunaan alkohol yang dibolehkan dalam Islam dan yang diharamkan dalam Islam. Sebenarnya, terdapat perbincangan yang luas di antara para fuqaha tentang penggunaan alkohol dalam pelbagai cabang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan terutamanya bidang sains dan teknologi. Kajian kepustakaan melalui pembacaan jurnal, tafsir Al-Quran dan sebab diturunkan ayat tersebut, telah dijalankan bagi mengetahui tentang maksud sebenar alkohol dan penghasilannya, sejarah dan hikmah pengharaman alkohol arak dalam syariat Islam, kesan pengambilan alkohol terhadap tubuh manusia dan kegunaan serta isu-isu berkaitan dengan penggunaan alkohol dalam kehidupan seharian. Alkohol iaitu etanol, boleh dihasilkan melalui dua kaedah iaitu fermentasi dan tindak balas etena dengan stim. Pengharaman alkohol arak dalam syariat Islam adalah secara berperingkat dan ia mempunyai hikmahnya yang tersendiri antaranya bagi menunjukkan kepada manusia bahawa alkohol juga boleh dimanfaatkan dalam kehidupan. Pengambilan alkohol sebagai minuman boleh merosakkan sistem tubuh manusia, memberi kesan ke atas otak dan kebolehan berfikir, risiko kerosakan hati atau sirosis dan meningkatkan risiko kanser. Selain itu, masyarakat perlu memahami isu-isu berkaitan penggunaan alkohol dalam industri makanan, pembuatan minyak wangi, perubatan dan sebagai bahan api supaya lebih menghargai alkohol sebagai salah satu sebatian organik yang bernilai. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 Alkohol Definisi, Pengharaman, Metabolisme Dan Penggunaan Alcohol Definition, Prohibition, Metabolism And Application Abstrak Alkohol merupakan suatu sebatian organik yang mengandungi kumpulan berfungsi hidroksi -OH. Ia mempunyai pelbagai kegunaan dan manfaat namun apabila bercakap tentang alkohol, kita sering mengklasifikasikan semua jenis alkohol itu sebagai haram. Istilah arak atau khamr dan alkohol sebenarnya memberi pengertian yang berbeza dan maksud keduanya harus difahami. Alkohol yang diharamkan adalah etanol yang menjadi salah satu bahan dalam arak. Justeru, artikel ini ditulis bagi membincangkan perbezaan antara penggunaan alkohol yang dibolehkan dalam Islam dan yang diharamkan dalam Islam. Sebenarnya, terdapat perbincangan yang luas di antara para fuqaha tentang penggunaan alkohol dalam pelbagai cabang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan terutamanya bidang sains dan teknologi. Kajian kepustakaan melalui pembacaan jurnal, tafsir Al-Quran dan sebab diturunkan ayat tersebut, telah dijalankan bagi mengetahui tentang maksud sebenar alkohol dan penghasilannya, sejarah dan hikmah pengharaman alkohol arak dalam syariat Islam, kesan pengambilan alkohol terhadap tubuh manusia dan kegunaan serta isu-isu berkaitan dengan penggunaan alkohol dalam kehidupan seharian. Alkohol iaitu etanol, boleh dihasilkan melalui dua kaedah iaitu fermentasi dan tindak balas etena dengan stim. Pengharaman alkohol arak dalam syariat Islam adalah secara berperingkat dan ia mempunyai hikmahnya yang tersendiri antaranya bagi menunjukkan kepada manusia bahawa alkohol juga boleh dimanfaatkan dalam kehidupan. Pengambilan alkohol sebagai minuman boleh merosakkan sistem tubuh manusia, memberi kesan ke atas otak dan kebolehan berfikir, risiko kerosakan hati atau sirosis dan meningkatkan risiko kanser. Selain itu, masyarakat perlu memahami isu-isu berkaitan penggunaan alkohol dalam industri makanan, pembuatan minyak wangi, perubatan dan sebagai bahan api supaya lebih menghargai alkohol sebagai salah satu sebatian organik yang bernilai. Kata kunci Alkohol, khamr, arak, metabolism alkohol, Islam. Abstract Alcohol is an important organic compound which contains the functional group hydroxyl -OH. It has many uses, but when talking about alcohol, we often classify all types of alcohol as forbidden in Islam. The term liquor or wine and alcohol actually give a different meaning and they must be understood. The banned alcohol is ethanol, which is one of the ingredients in alcoholic beverages. Therefore, this article is written to discuss which consumption of alcohol is allowed in Islam and which is forbidden. Actually, there is a broad discussion among fuqaha of alcohol consumption in the various branches that must be understood by the public so that misconceptions about alcohol can be eliminated. The study of literature through readings of journal, Al-Quran and reason why the verses are revealed, has been carried out to find out about the actual meaning of alcohol and its production, history and wisdom of alcohol liquor prohibition in Islamic law, the effects of alcohol on the human body and application as well as issues related to alcohol used in everyday life. Alcohol, ie ethanol, can be produced by two methods which is fermentation and the reaction of ethene with steam. Prohibition of alcohol liquor is gradually, has its own reason among them are, to show to people that alcohol can also be benefial. Alcohol consumption can damage the human body, affecting the brain and the ability to think, the risk of liver damage or cirrhosis and increase the risk of cancer. In addition, people need to understand issues related to alcohol usage in the food industry, in the manufacture of perfumes, in medicines and as fuel to become more appreciative since alcohol is one of the valuable organic compounds. Key words Alcohol, khamr, alcoholic beverages, alcohol metabolism, Islam. PENDAHULUAN Apabila kita memperkatakan tentang alkohol, kebanyakan kita akan merujuk kepada minuman yang mengkhayalkan dan memabukkan yang sebenarnya hanya menerangkan tentang etanol. Etanol boleh dikatakan sebagai sebatian organik yang pertama disintesis oleh manusia kerana penghasilan alkohol telah diketahui sekurang-kurangnya 4000 tahun yang lampau Smith, 2006. Dalam ilmu kimia, alkohol mempunyai pengertian yang lebih luas. Alkohol adalah suatu sebatian organik yang mempunyai formula umum CnH2n+1OH bagi alkohol alifatik dan C6H5OH bagi alkohol aromatik ataupun dikenali sebagai fenol, C6H5OH. Kumpulan berfungsi bagi alkohol dikenali sebagai hidroksil, -OH yang terikat dengan kumpulan alkil, R. Alkohol yang ringkas yang mempunyai jumlah karbon, C, kurang daripada 2 dua belas kebiasaannya adalah cecair tidak berwarna manakala alkohol yang mempunyai jumlah C lebih daripada dua belas adalah pepejal. Fenol, C6H5OH pula merupakan cecair tidak berwarna atau boleh juga wujud dalam bentuk pepejal dengan takat lebur yang rendah. Alkohol terlarut campur di dalam air kerana boleh membuat ikatan hidrogen dengan molekul air. Alkohol telah digunakan dalam kehidupan manusia sejak ribuan tahun yang lampau. Terdapat dua teori yang membincangkan asal-usul perkataan alkohol. Teori pertama menyatakan bahawa ia berasal daripada bahasa Arab iaitu al-kuhul yang bermaksud serbuk halus antimoni sulfida, Sb2S3 yang digunakan sebagai antiseptik dan celak yang diperolehi daripada proses penyulingan. Teori ini dipopularkan oleh penulis-penulis Eropah pada abad ke-12, bersama-sama istilah distillationâ atau penyulingan yang teknologinya dipelopori oleh saintis Islam. Walaubagaimanapun, asal-usul perkataan alkohol ini adalah diragui kerana perkataan al-khwl = ï»ï»źïș€ï»ï» ïș tidak sama maksud dengan perkataan al-kuhul. Teori yang kedua menyatakan perkataan alkohol berasal daripada perkataan al-ghawl yang bermaksud spiritâ atau esen wain. Di dalam Al-Quran ayat 47 surah As-Saaffat, perkataan Al-ghawl = ï»ï»źï»ï» ïș yang bermaksud semangatâ yang berkisar tentang halusinasi yang berkait dengan sifat-sifat wain. Ini kerana wain cenderung menyebabkan seseorang itu berada dalam keadaan khayal dan tidak sedar dengan keadaan sekeliling. Perkataan al-ghawl juga berasal daripada perkataan Inggeris syaitan kuburâ dan nama bintang Algolâ yang sinonim dengan maksud alkohol dalam bahasa Barat. Etimologi alkoholâ yang bermaksud syaitanâ juga digunakan pada tahun 1930 sebagai propaganda oleh Temperance Movement iaitu suatu pergerakan di Eropah sekitar tahun 1820, yang menentang pengambilan dan penjualan miuman beralkohol. Di dalam bidang kimia organik, istilah alkohol mula digunakan dengan meluas sebagai mewakili kelas sebatian yang sama pada tahun 1850. Pada zaman baginda Nabi khamr diperbuat daripada anggur, buah tamar, gandum, barli dan madu. Namun, menurut Yusof al-Qardawi unsur yang memabukkan dalam setiap minuman adalah alkohol sama ada ia daripada anggur, epal, gandum, bawang atau tebu Nasrul Hisyam, 2004. Ini bersesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan moden terutamanya dalam bidang biologi dan ilmu alam. Di dalam Al-Quran, perkataan khamrâ telah disebut sebanyak enam kali, digunakan bagi merujuk kepada minuman keras, arak atau lebih tepat lagi minuman mengandungi etanol. Khamr dalam bahasa Arab berasal dari akar kata khamaraâ yang bermakna sesuatu yang menutupiâ. Ia disebutkan, Maa Khaamaral aqlâ yaitu sesuatu yang menutupi akal Ahmad Sarwat, 2009. Ini adalah kerana sifat khamr yang boleh menutupiâ atau menghalang akal fikiran dari mengetahui perkara yang benar dan realiti. Al-Razi dalam tafsirnya menakrifkan khamr kepada dua pengertian iaitu pertama, sesuatu yang menutup akal dan berlaku perubahan manakala yang kedua terdapat perubahan daripada bau anggur tersebut 1981. Jumhur ulama pula memberikan definisi khamr sebagai segala sesuatu yang memabukkan baik sedikit mahupun banyak. Definisi ini didasarkan pada hadith Rasulullah yang bermaksud, âDari Ibni Umar RA. bahwa Rasulullah SAW bersabda, âSegala yang memabukkan itu adalah khamar dan semua jenis khamar itu haram.â Riwayat Muslim dan Ad-Daruquthuny PENGHASILAN ALKOHOL Saintis Islam yang digelar bapa kimia moden iaitu Muhammad Abu Bakr Al-Razi 865 â 895 M telah membuat alkohol melalui penyulingan kanji atau gula yang telah ditapaikan Sulaiman, 2006. Beliau juga telah menggunakan alkohol dalam penyediaan ubat-ubatan. Terdapat dua jenis alkohol yang memabukkan iaitu metanol, CH3OH dan etanol, C2H5OH. Metanol dihasilkan daripada kayu yang juga dikenali sebagai wood alcoholâ manakala etanol dibuat daripada bijirin seperti beras, gandum dan barli, buah-buahan atau sayuran yang melalui proses fermentasi atau penapaian. Metanol juga terkandung di dalam arak tetapi hanya sedikit kerana jika pengambilan beberapa milliliter metanol sahaja sudah boleh menyebabkan loya, muntah-muntah dan kebutaan manakala meminum 30 mL metanol sahaja sudah boleh menyebabkan kematian kerana sifatnya sangat bertoksik Atkins, 2013. Selain daripada metanol dan etanol, arak atau khamr juga mengandungi ester, asid, aldehid, keton dan sebagainya yang membentuk sifat-sifat rasa arak tersebut. Secara alami, hanya etanol boleh dihasilkan melalui proses fermentasi. Perkataan fermentasi lahir daripada perkataan Latin fermentare iaitu to leavenâ yang bermaksud dibiarkanâ. Berdasarkan definisi dalam Oxford Dictionary edisi tahun 2010, proses fermentasi atau penapaian adalah proses yang melibatkan perubahan kimia disebabkan oleh tindak balas yis atau bakteria. Mikroorganisma seperti yis dan bakteria kebiasaannya memainkan peranan dalam proses penapaian bagi menghasilkan bir, wain, roti, kimchi, tapai, tempe, yogurt dan pelbagai bahan makanan lain. Selain 3 daripada anggur, bahan-bahan lain yang mengandungi kanji, sukrosa atau glukosa seperti gandum, beras, kentang, barli, tebu dan jagung juga digunakan untuk menghasilkan pelbagai jenis minuman beralkohol seperti vodka, rum, tequila, whiski, wain dan lain-lain. Sebagai contoh, fermentasi barli akan menghasilkan bir manakala fermentasi anggur akan menghasilkan wain. Minuman beralkohol secara asasnya mengandungi 7 kalori per gram, 4 kalori per gram protein atau karbohidrat dan 9 kalori per gram lemak Brazel, Fyshe & Linton, 2004. Jadual 1 di bawah menunjukkan beberapa bahan yang digunakan untuk membuat pelbagai jenis minuman beralkohol di serata dunia berserta peratusan kandungan alkohol yang terdapat di dalamnya. Jadual 1 Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pelbagai jenis minuman beralkohol di serata dunia berserta peratusan kandungan alkohol yang terdapat di dalamnya. Peratusan kandungan alkohol Peratusan alkohol atau lebih tepat etanol dalam minuman keras diukur menggunakan beberapa kaedah. Antaranya ABV atau alcohol by volumeâ yang menunjukkan isipadu etanol berbanding jumlah isipadu minuman tersebut. Cara kedua dengan menggunakan proof iaitu terma yang digunakan untuk mengukur spirit yang paling kuat. Secara teorinya, kekuatan minuman berlkohol yang paling tinggi adalah 200 proof. Ia dikira dengan mendarab nilai ABV dengan dua. Kaedah seterusnya adalah ABW ataupun alcohol by weightâ. Cara ini lebih kurang sama dengan ABV tetapi dikira dengan menggunakan jisim etanol per jisim minuman. Kaedah ini banyak digunakan oleh pengeluar bir khususnya bagi pengeluaran bir di kawasan yang menetapkan had tertentu bagi peratusan kandungan alkohol di dalam bir. Proses fermentasi atau penapaian alkohol adalah proses anaerobik iaitu tanpa kehadiran oksigen yang menghasilkan etanol dan karbon dioksida pada akhir tindak balas Ching, 2014. Tindak balas penghasilan etanol melaui penapaian adalah seperti yang ditunjukkan seperti persamaan berikut. C6H12O6ak 2CH3CH2OHak + 2CO2gProses ini merupakan tindak balas eksotermik di mana haba dibebaskan dan menyebabkan mikroorgnisma akhirnya digunakan untuk pertumbuhan dan pelbagai fungsi lain Chang, 2013. Proses penapaian karbohidrat dijalankan dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh mikroorganisma yang berfungsi untuk memecahkan molekul besar seperti karbohidrat kepada molekul kecil seperti alkohol. Enzim ini bertindak sebagai mangkin untuk mempercepatkan kadar tindak balas. Etanol yang terhasil daripada proses penapaian disingkirkan daripada campuran melalui proses penyulingan. Proses penghasilan etanol melalui penapaian ini digunakan di dalam makmal bagi menghasilkan etanol. Secara komersil dan industri yang menghasikan etanol dalam skala yang besar, tindak balas etena dengan stim dilakukan pada 280ÂșC dan 300 atm Chang, 2013. Etena diperolehi dalam kuantiti yang banyak melalui proses peretakan petroleum. Dalam tindak balas ini, etena akan dicampurkan dengan stim dengan kehadiran asid sulfurik kerana stim itu adalah asid lemah dan memerlukan sulfurik asid, H2SO4 bagi menghasilkan hidronium ion, H3O+. Tindak balas ini dinamakan tindak balas penambahan elektrofilik seperti ditunjukkan dalam persamaan berikut CH2H2Cg + H2Oc CH3CH2OHgH2SO4Dalam penghasilan wain misalnya, langkah pertama yang terlibat adalah penuaian yang merupakan langkah yang paling kritikal. Buah anggur mestilah dituai ketika gula, asid, fenol dan sebatian beraroma dalam keadaan yang optimum seseuai dengan jenis wain yang ingin dihasilkan. Langkah kedua adalah menghancurkan dan menyahstem di mana buah anggur diasingkan daripada stemnya dan dihancurkan dengan perlahan untuk mengoyakkan kulitnya. Sulfur dioksida, SO2 ditambah kepada anggur tersebut untuk mengelakkan pengoksidaan dan menghalang aktiviti 4 mikrob. Enzim juga ditambah untuk memecahkan dinding sel bagi membantu mengeluarkan jus. Seterusnya, proses pengekstrakan jus bergantung kepada jenis wain yang ingin dihasilkan dan selalunya melibatkan pemerahan buah. Kemudian, jus akan diasingkan daripada pepejal dengan penapisan dan pengemparan. Fermentasi merupakan langkah yang keempat iaitu melibatkan tindak balas antara jus dan yis hidup melalui banyak langkah perantara biokimia. Ia dilakukan dengan kehadiran karbon dioksida, CO2 yang mana dalam kehadiran oksigen, O2 fenol, C6H5OH akan diksidakan dan gula serta etanol akan ditukar menjadi karbon dioksida, CO2 dan air. langkah yang terakhir adalah langkah pembersihan. Segala hasil sampingan yang tidak diingini seperti sisa pepejal, garam, dan mikroorganisma dibuang melalui pelbagai proses fizikal sebelum wain dibotolkan dan dijual. PENGHARAMAN ALKOHOL DALAM SYARIAT ISLAM Terdapat empat ayat Al-Quran yang diwahyukan oleh Allah kepada baginda Nabi Muhammad sebelum arak diharamkan secara mutlak Muhammad Hakimi, 2011. Dalam Surah An-Nahl ayat ke 67, Allah berfirman yang bermaksud, âDan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang yang memikirkan.â Surah An-Nahl 67 Menurut buku Asbab Al-Nuzul karangan Ali Ibn Ahmad Al-Wahidi yang diterjemahkan oleh Mokrane Guezzou 2008, ayat ini merupakan ayat pertama yang diturunkan di Makkah berkaitan dengan arak yang merupakan permulaan kepada pengharaman minuman beralkohol. Sebelum turunnya ayat ini, arak masih halal diminum bagi masyarakat Arab jahliyah bahkan turut diminum oleh sahabat-sahabat Nabi SAW kerana pada waktu itu larangan Allah terhadap arak belum ada. Pada zaman Arab jahiliyah, khamr atau arak merupakan minuman kegemaran bangsa Arab Quraisy, banyak dihidangkan dalam jamuan-jamuan dan majlis keraian. Ia diterima sebagai suatu kebiasaan dalam adat dan budaya mereka pada masa itu. Selain itu, arak dianggap sebagai minuman terbaik sebagai cara untuk orang Arab menikmati keseronokan hidup yang sebenar di samping dapat melupakan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan seharian Lukman Said, 2016. Masyarakat Arab jahiliyah mengamalkan perbuatan dan nilai akhlak yang tidak bermoral seperti minum arak, berjudi dan berzina dan membunuh. Masalah-masalah yang mereka hadapi adalah seperti peperangan dan persengketaan antara suku kaum akibat semangat assabiyah yang menebal, perbezaan kelas dan kasta dalam masyarakat, pelacuran, kerosakan harta benda, dan pembunuhan bayi-bayi perempuan. Kedudukan wanita pada zaman Arab jahiliyah adalah dalam kerendahan dan kehinaan manakala lelaki dianggap sempurna apabila boleh meminum arak sehingga mabuk. Setelah turunnya ayat ini, ada di kalangan sahabat yang tertanya-tanya tentang hukum meminum arak atau khamr. Beberapa orang sahabat Nabi iaitu Saidina Umar Ibn al-Khattab dan Muâadh ibn Jabal bertanya kepada Rasulullah âApakah hukum di atas perbuatan meminum arak yang memabukkan hingga menyebabkan seseorang itu hilang kewarasan akalnya lalu menimbulkan kekacauan terhadap orang-orang di sekelilingnya?â Hal ini dijelaskan di dalam Al-Quran seperti berikut melalui firman-Nya yang bermaksud âMereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah âPada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.â Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah Yang lebih dari keperluan.â Demikianlah Allah menerangan ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu berfikir.â Surah Al-Baqarah 219 Berdasarkan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat ke 219 ini, ada sahabat-sahabat Nabi SAW yang mula meninggalkan aktiviti meminum arak berlandaskan ayat Pada keduanya itu terdapat dosa besar...â. Namun masih ada sahabat Nabi SAW yang masih meminumnya kerana berpegang kepada ayat âŠdan beberapa manfaat bagi 5 manusia.â Golongan ini menyatakan bahawa arak boleh menjadi penawar dan ubat untuk seseorang. Rasulullah segera menyanggah anggapan itu dengan sabdanya yang bermaksud, âIa bukan ubat, bahkan sebenarnya adalah punca kepada segala penyakit.âRiwayat Muslim Pada suatu ketika, sahabat Nabi SAW, Saidina Abdur Rahman bin Auf telah mengadakan majlis keraian dengan menjemput sahabat yang lain untuk menjamu selera. Arak juga turut dihidangkan kepada para tetamu dan mereka minum sehingga mabuk. Tidak lama kemudian masuk waktu solat Maghrib dan merekapun mengerjakan solat. Akibat mabuk, mereka tidak sedar berapa rakaat mereka telah dirikan dan apa yang mereka baca ketika solat. Salah seorang daripada mereka yang mengimamkan solat telah tersalah membaca ayat kedua daripada surah Al-Kafirun yang memberikan maksud yang salah iaitu, âAku menyembah apa yang kamu sembahâ sedangkan maksud sebenarnya adalah, âAku tidak menyembah apa yang kamu sembah.â Surah Al-Kafirun 2 Akibat peristiwa itu, turunlah ayat seperti terjemahan yang berikut yang mengharamkan umat Islam meminum arak ketika ingin mendirikan solat. âWahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati solat ketika kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sedar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula kamu hampiri masjid ketika kamu dalam keadaan junub kecuali sekadar melintas sahaja, sebelum kamu mandi mandi junub. Adapun jika kamu sakit atau sedang bermusafir atau selepas buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, dan kamu tidak mendapat air untuk mandi dan berwudhuk, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik suci; sapukan wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.â Surah An-Nisa43 Solat adalah ibadah di mana umat Islam menyerahkan diri semata-mata hanya kepada Allah SWT. Ayat ini menerangkan tentang kesucian lahir dan batin yang perlu ada pada seseorang Muslim sebelum dia ingin mendirikan solat bagi menjamin kekusyukan dan penerimaan Allah SWT terhadap ibadah yang dikerjakan. AllahSWT melarang umat Islam meminum arak ketika ingin mendirikan solat kerana dikhuatiri mabuk menyebabkan kita tersalah dalam membaca ayat-ayat Al-Quran sehingga menyebabkan maksud sebenarnya menyimpang. Selain itu, solat ketika mabuk dikhuatiri akan menyebabkan solat itu tidak sah kerana orang yang mabuk tidak pasti apa yang telah dibaca ketika bersolat dan berkemungkinan akan melanggar rukun-rukun solat. Selain larangan meminum arak ketika menghampiri solat, ayat ini turut menerangkan larangan untuk mengerjakan solat bagi orang junub yang belum mandi. Setelah turunnya ayat ini, para sahabat hanya minum arak selepas solat Isyak kerana mabuk mereka kebiasaannya akan hilang apabila menjelang waktu subuh. Di dalam suatu riwayat diceritakan, pada ketika yang lain, seorang sahabat telah mengadakan suatu jamuan dan menjemput beberapa sahabat untuk menghadirinya. Arak turut dihidangkan dan diminum di dalam jamuan itu, sehingga menyebabkan mereka mabuk dan terlalu seronok sambil membangga diri serta memuji keturunan dan kehebatan diri masing-masing. Salah seorang daripada sahabat Nabi yang hadir adalah Saidina Saad bin Abi Waqas, bersyair dan memuji kaumnya yang gagah berani sambil mencaci dan menghina kaum Ansar sebagai lemah dan penakut. Hal ini telah menyebabkan salah seorang daripada kaum Ansar marah dan bertindak memukul hidung Saad bin Abi Waqas dengan rahang unta sehingga luka dan berdarah. Saad bin Abi Waqas telah pergi menghadap Nabi SAW untuk mengadu perbuatan orang ansar terhadapnya. Saidina Umar Ibn Al-Khattab yang turut berada di samping Rasulullah pada ketika itu terus berdoa, âYa Tuhanku, terangkanlah kepada kami hukum meminum arak itu dengan keterangan yang muktamad dan menyenangkan hati.â Maka Allah menurunkan ayat seterusnya yang memuktamadkan hukum pengharaman meminum arak bagi umat Islam sehingga kini. Terjemahan ayatnya adalah seperti berikut âWahai orang yang beriman! Sesungguhnya meminum khmar, berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu berjaya. Sesungguhnya syaitan bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui meminum khamr dan 6 berjudi itu dan menghalang kamu dari mengingati Allah dan melaksanakan solat. Oleh itu, berhentilah daripada melakukan perkara-perkara yang keji dan kotor itu.â Surah Al-Maâidah 90-91 Proses pengharaman arak di dalam Islam mengambil masa dan dibuat secara berperingkat dan beransur-ansur dalam masa tiga tahun. Muhammad al-Khudri 1964 mengulas perkara ini dengan menyebut perkaitan kaedah penurunan secara beransur-ansur itu dengan keadaan semasa masyarakat Arab pada waktu itu. Arak diminum sebagai tabiat dan amalan kebiasaan yang amat sukar untuk diubah. Oleh itu, kaedah tadarruj digunakan bagi menghapuskan kebiasaan buruk berkenaan secara berperingkat Paizah Ismail, 2012. Kaedah tadarruj adalah proses pembaikpulihan yang dibuat secara beransur-ansur. Dalam proses pengharaman alkohol, keadaan semasa adalah faktor yang mempengaruhi kejayaan pensyariatan itu. Islam turut mengambilkira tentang realiti kehidupan semasa kerana syariat Islam bersifat memudahkan dan bukan membebankan penganutnya. Pada waktu itu, masyarakat Arab merupakan peminum arak yang tegar, dan bagi mereka dengan berbuat demikian mereka menikmati keseronokan hidup yang bermakna. Al-Quran diwahyukan kepada baginda Nabi SAW secara beransur-ansur. Ia bertujuan untuk mendidik masyarakat pada zaman tersebut secara beransur-ansur dan berperingkat supaya dakwah Islamiyah lebih mudah diterima dan diamalkan. Sekiranya pengharaman meminum arak dilakukan secara drastik dikhuatiri masyarakat pada ketika itu akan keliru, terkejut dan memberontak. Mereka mungkin sukar untuk menerima dakwah dan bertindak menolak syariat Islam. Secara perlahan-lahan, masyarakat Arab boleh mengamalkan cara hidup Islam yang digariskan dalam Al-Quran dengan hati yang terbuka dengan cara yang mudah difahami, memandangkan peringkat pengharaman tersebut dihadapi sendiri oleh mereka seperti yang dihuraikan sebelum ini. Pengharaman arak secara peringkat ini juga menambahkan keyakinan terhadap Al-Quran sebagai kata-kata kalam secara langsung daripada Allah SWT. Rentetan peristiwa yang mendorong dan menjadi sebab kepada turunnya ayat pengharaman secara mutlak menunjukkan amat benarlah Allah SWT telah berfirman dan disampaikan terus kepada Nadi SAW. Kedatangan Al-Quran dengan itu tersebar kepada seluruh penghuni alam dari langit hinggalah ke bumi. Al-Quran terbukti diturunkan untuk menjadi petunjuk dan hidayah yang mengubah masyarakat Arab Jahiliyah yang buruk, menjadi umat Islam yang berbudi pekerti mulia dan mampu mengubah alam. Maka sesungguhnya Al-Quran adalah rahmat bagi sekalian alam. Selain itu, pengharaman arak secara berperingkat ini secara langsung meningkatkan dan memperkukuhkan kedudukan Nabi SAW. Secara beransur-ansur, pensyariatan ini memuliakan Nabi SAW, mengiktiraf kerasulan junjungan besar sebagai penyudah dan penghulu segala nabi. Setelah pengharaman arak berkuatkuasa dengan terturunnya ayat 90-91 Surah Al-Maidah, masyarakat Islam seluruhnya dilarang meminum arak. Perbuatan ini merupakan suatu dosa besar sekiranya dilakukan. Sebaik sahaja perintah Allah SWT ini dipatuhi, didapati dengan jelas, masyarakat Arab telah bebas daripada masalah kejahilan dan keruntuhan sosial. Laporan daripada National Council on Alcoholism and Drug Dependence 2015 mencatatkan sebanyak 40% kejadian jenayah merupakan berpunca daripada pengambilan dan pengaruh alkohol. Angka statistik ini belum termasuk penyakit sosial seperti perbuatan zina dan seks bebas dalam komuniti dan perbuatan sumbang di kalangan mahram sendiri yang berpunca akibat daripada mabuk di bawah pengaruh alkohol. Keruntuhan akhlak ini memberi kesan yang amat besar dalam pembangunan sesebuah negara. Oleh itu sebagai sebuah negara Islam, pematuhan perintah Allah ini perlu diambil berat penguatkuasaanya tanpa ada klausa pengecualian. Pengharaman arak bukan sahaja kepada individu yang meminumnya, malahan juga melibatkan individu yang membuat, mengedar, mengimport, menjual dan meluluskan penubuhan kilangnya. Semua yang terlibat dalam urusniaga yang melibatkan arak yang diminum oleh manusia sejagat dikira haram. Setiap orang Islam perlu mengetahui perkara ini memandangkan minuman beralkohol kini telah popular kembali dijual di restoran berjenama terutama yang kerap dikunjungi oleh masyarakat umum. Telah disebut sebagaimana hadith Nabi SAW, Allah telah melaknat sesiapa sahaja yang terlibat dalam urusniaga jual beli minuman arak ini. "Dari Annas bin Malik katanya Bahawasanya Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam melaknat sepuluh golongan yang berkaitan dengan arak iaitu Yang memerahnya, yang minta diperahkannya, yang meminumnya, yang membawanya dan minta dibawa kepadanya, yang 7 menuangkannya, yang menjualnya, yang makan harganya, yang membelinya dan yang minta dibelikan".Riwayat Al-Imam At-Tarmidzi Berdasarkan hadis ini, orang-orang Islam yang menjual dan menghidang arak adalah salah satu golongan yang mendapat laknat daripada Allah Subhanahu Wata'ala sekalipun pembelinya bukan orang Islam, seperti yang digambarkan dalam Rajah 1. Rajah 1 Sepuluh golongan yang dilaknat dalam segala urusan berkaitan arak. Satu lagi sebab yang mungkin mengapa pengharaman arak dibuat secara beransur-ansur ialah bagi memberi maksud tersirat bahawa alkohol bukan semuanya buruk. Sekiranya diminum menjadikan mabuk, namun sekiranya digunakan untuk perkara lain yang mendatangkan manfaat, ia akan memberi faedah. Penggunaan alkohol sebagai antiseptik misalnya dalam bidang perubatan merupakan salah satu kegunaan etanol yang dibolehkan. Ini kerana ia tidak diambil secara oral. Selain dalam bidang perubatan, alkohol juga mempunyai kegunaan-kegunaan lain yang akan dihuraikan seterusnya. KESAN PENGAMBILAN ALKOHOL TERHADAP TUBUH MANUSIA Sejurus mengambil minuman beralkohol, 25% daripada etanol akan diserap ke dalam sistem peredaran darah melalui perut. Jika perut kosong kadar penyerapan alkohol akan meningkat. Manakala 85% lagi akan diserap di dalam usus kecil. Bahan ini akan kekal di dalam darah sehingga ia dipecahkan kepada komponen kurang toksik oleh organ hati. Hati memainkan peranan yang sangat penting dengan memecahkan 98% daripada alkohol tersebut, manakala baki 2% akan disingkirkan melalui urin, udara hembusan atau peluh. Kebiasaannya, individu normal memerlukan masa selama satu jam untuk memproses setiap sepuluh gram alkohol yang diambil. Jika kadar pengambilan alkohol adalah lebih tinggi berbanding kadar pemprosesannya didalam tubuh, maka kadar alkohol dalam darah seseorang individu itu akan kekal meningkat dalam satu tempoh masa. Di samping salur darah, organ-organ yang terlibat dalam penyerapan alkohol adalah seperti yang ditunjukkan dalam Rajah 2. Yang memerahnya Pekerja ladang anggur yang mana hasil tuaiannya akan digunakan sebagai bahan untuk dibuat minta diperahkan Tuan punya ladang anggur yang diusahakan supaya hasil tuaiannya akan digunakan sebagai bahan untuk dibuat arak atau tuan punya kilang arak. Yang meminumnya Orang yang minum arak. Yang membawanya Drebar lori yang mengangkut arak dan pekerja yang memasang iklan mempromosikan arak. Yang makan harganya Orang yang mendapat keuntungan hasil daripada urusniaga jualbeli arak. Yang menjualnya Orang yang menjual arak. Yang menuangkannya Pekerja restoran atau jurujual di restoran yang menghidangkan arak. Yang minta dibawa kepadanya Tuan punya kedai atau restoran yang menjual arak dan pekerja gudang arak yang menguruskan pergerakannya. Yang membelinya Orang yang membeli arak samaada untuk diminum oleh dirinya sendiri atau orang minta dibelikan Orang yang meminta orang lain membeli arak untuk dirinya sendiri atau untuk dikirimkan kepada orang lain. 8 Rajah 2 Penyerapan etanol dalam sistem penghadaman tubuh manusia. Alkohol etanol diuraikan oleh enzim di dalam sel hati yang dikenali sebagai alkohol dihidrogenase ADH yang berfungsi dalam penguraian alkohol kepada etanal asetaldehid sebelum ia diuraikan kepada asetat oleh enzim aldehid dihidrogenase ALDH. Asetat kemudiannya akan dipecahkan kepada karbon dioksida, CO2 dan air sebelum dikumuhkan daripada badan. Walaubagaimanapun, bagi kes pengambilan alkohol secara berkala dan pada kuantiti yang tinggi, hati akan meningkatkan kadar metabolisme dengan menggunakan enzim beraktiviti tinggi Ă3-ADH yang akan mengurangkan persekitaran sitosolik dalam sel hati, yang membuatkan hati terdedah terhadap sisa buangan seperti radikal bebas Bosron et al 1993. Hati perlu bekerja keras bagi menyingkirkan etanal. Kerosakan hati seperti sirosis boleh mengakibatkan kerosakan otak, iaitu hepatic encephalopathy yang boleh membawa maut Butterworth, 2003. Perubahan pada corak tidur, emosi dan personaliti, kemurungan, kecelaruan, keresahan, masalah koordinasi dan akhirnya koma merupakan antara masalah kesihatan yang diakibatkan oleh penyakit ini. Kajian juga mendapati, sekurang-kurangnya dua bahan toksik iaitu ammonia dan mangan adalah punca utama penyakit ini. Kerosakan pada sel-sel hati menyebabkan bahanâbahan ini tidak berjaya dihalang daripada memasuki sistem peredaran darah ke otak, lantas memusnahkan sel-sel otak. Metabolisma alkohol oleh hati ini adalah amat penting dijalankan dengan segera berikutan sifat etanal yang bertoksik kepada selâsel tubuh manusia. Tahap etanal yang tinggi dalam darah akan mengakibatkan tindak balas badan seperti loya dan peningkatan kadar denyutan jantung. CO2 yang dimasukkan ke dalam sistem peredaran darah akan dibawa ke jantung, otot kaki dan tangan serta otak. Dalam suatu keadaan yang ekstrim, apabila paras asetat terlalu tinggi, otak akan menggunakan asetat berbanding glukosa sebagai sumber tenaga Samir, 2006. Paras kepekatan asetat yang tinggi meningkatkan tekanan darah dan sekaligus mengganggu sistem saraf tunjang, dan otak Israel et al, 1994. Ini yang menjelaskan mengapa seseorang yang berada di bawah pengaruh alkohol seringkali tidak boleh berfikir dan bertingkahlaku secara normal. Metabolisme alkohol secara ringkasnya boleh digambarkan dalam Rajah 3. 9 Rajah 3 Metabolisme etanol di hati menghasilkan asetat, yang diuraikan kepada CO2 di organ-organ lain. Pengambilan alkohol menyebabkan beberapa kesan sementara atau jangka masa panjang seperti kesulitan untuk berjalan, penglihatan yang kabur, tindakbalas yang perlahan dan hilang ingatan. Ini jelas membuktikan bahawa alkohol sangat mempengaruhi pusat kawalan badan iaitu otak. Pengambilan alkohol sama ada berterusan atau dalam tempoh yang pendek boleh mengundang risiko kerosakan pada otak, bergantung kepada beberapa faktor seperti usia, jumlah alkohol yang diambil, jantina, latar belakang pendidikan dan sosio ekonomi serta tahap kesihatan seseorang individu Tortora & Derrickson, 2012. Alkohol pada khususnya, boleh menyebabkan kehilangan memori di kalangan individu yang mengambilnya. Kesan ini semakin buruk dengan peningkatan kuantiti alkohol yang diambil. Pengambilan alkohol pada kuantiti yang tinggi semasa seseorang itu dalam keadaan lapar boleh mengakibatkan alcoholic blackoutâ Tracey & Baume, 2000 iaitu kondisi di mana seseorang individu tidak dapat mengingati peristiwa yang berlaku sewaktu itu disebabkan oleh kerosakan pada otak. Menurut US Department of Health and Human Service, perempuan didapati lebih terdedah kepada risiko alcoholic blackoutâ berikutan daripada perbezaan dalam cara pemecahan alkohol dalam badan wanita berbanding lelaki. Selain itu, wanita yang mengambil alkohol juga berkemungkinan mendapat sirosis Loft et al, 2002 iaitu kerosakan pada otot jantung Fernandez-Sola et al, 1987 dan sel saraf Ammendola et al, 2000. Pengambilan alkohol secara berterusan juga didapati berisiko menyebabkan pengecutan otak dan kekurangan jasad putih pada otak yang berfungsi untuk membawa maklumat di antara sel-sel otak. Ini merupakan salah satu tanda awal kerosakan pada bahagian otak, yang boleh mengakibatkan individu tersebut mengalami masalah pembelajaran dan ingatan Nixon et al, 1995. Alkohol juga boleh mengganggu sistem pada lobus frontal iaitu bahagian depan otak yang berfungsi dalam pembelajaran dan memori, serta bahagian serebelum yang mengawal pergerakan dan koordinasi badan. Dalam satu kajian yang dijalankan, didapati 80% individu yang ketagihan alkohol mengalami malnutrisi khususnya tiamin vitamin B1 yang amat diperlukan untuk kesihatan tisu-tisu otak. Daripada bilangan ini, beberapa individu mendapat kerosakan yang serius pada otak, seperti Sindrom Wernicke-Korsakoff Martin et al, 2003. Sindrom ini mengakibatkan pesakit mengalami kecelaruan mental, gangguan pada saraf mata dan masalah koordinasi contoh, pesakit terlalu celaru sehinggakan tidak berjaya untuk keluar dari sebuah bilik selain tidak boleh berjalan dengan sendiri. Selain itu, pesakit Sindrom Wernicke-Korsakoff juga berkemungkinan mengalami amnesia, iaitu sama ada kesukaran mengingat fakta yang lepas mahupun yang baru berlaku. Ibu hamil yang mengambil alkohol juga mendedahkan anak di dalam kandungan kepada risiko masalah fizikal, pembelajaran dan tingkah laku, kesan daripada kerosakan pada otak bayi yang sedang berkembang di dalam rahimnya. Risiko paling besar yang mungkin dialami oleh bayi tersebut ialah Sindrom Alkohol Fetus FAS. Bayi dengan FAS mempunyai rupa yang berbeza daripada bayi normal iaitu kedutan pada hujung mata, hidung yang pendek, kepala yang kecil, mata yang sepet dan bibir atas yang nipis. Bayi ini juga mempunyai saiz otak yang kecil microencephaly, jumlah sel otak yang rendah dan bilangan sel saraf berfungsi yang sedikit. Justeru, bayi yang mengalami FAS sering kali mempunyai masalah jangka panjang dari segi pembelajaran dan tingkah laku. 10 KEGUNAAN DAN ISU-ISU BERKAITAN ALKOHOL Semua arak atau khamr adalah alkohol tetapi bukan semua alkohol itu adalah arak. Isu alkohol dalam pemakanan, perubatan dan pembuatan minyak wangi sering kali menjadi isu hangat dalam perbualan umat Islam seharian. Alkohol banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman sebagai pelarut untuk pengekstrakan bahan pewarna dan perisa serta bertindak sebagai penstabil. Dalam industri pembuatan kosmetik dan minyak wangi, alkohol digunakan sebagai pelarut bagi ramuan resin botani untuk membuat tinctureâ sebagai asas untuk mencipta bau yang unik. Alkohol sperti etanol, isopropanol dan n-propanol banyak digunakan dalam bidang perubatan banyak digunakan sebagai antiseptik. Malah, alkohol juga telah menjadi salah satu pilihan bahan api untuk kenderaan bermotor yang boleh mngurangkan pergantungan dengan petrol. Konsep Islam dalam makanan sesungguhnya sama dengan konsep Islam dalam hal lainnya, iaitu konsep yang menjaga keselamatan jiwa, raga dan akal Siti Zulaekah, 2005. Makanan yang halal dan suci akan membentuk peribadi dan jiwa yang berakhlak mulia dan disegani. Dalam ajaran Islam, sumber makanan hendaklah halalan toyyiban iaitu suci dan bersih kerana ia amat penting bukan sahaja untuk kesihatan tetapi baik juga dari aspek rohani dan jiwa manusia seperti yang dinyatakan dalam ayat 168, Surah Al-Baqarah seperti terjemahan berikut âWahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik daripada apa yang terdapat di bumi, dan jangan kamu mengikuti langkahâlangkah syaitan kerana sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagimu.â Surah Al-Baqarah 168 Beberapa tahun kebelakangan ini telah timbul kesedaran khususnya umat Islam di Malaysia tentang status halal setiap produk makanan bahkan restoran ataupun hotel yang menghidangkan makanan kepada para pelanggan. Penambahan bahan beralkohol seperti rum dan wiski dikatakan dapat meningkatkan kesedapan masakan makanan laut selain digunakan sebagai agen penaik dan pengilat di dalam pastri dan kek Mohd Aizat, 2011. Unsur alkohol sebenarnya didapati secara semulajadi dalam makanan seperti buahâbuahan ataupun sayurâsayuran tetapi dalam kadar yang amat sedikit. Namun, ada juga alkohol yang boleh diperolehi selepas proses pembuatan seperti proses penapaian sebagai contoh dalam pembuatan jus buah-buahan. Semua jenis jus mengandungi gula. Kebanyakan jus dipasteur untuk membunuh bakteria dan yis. Jus yang tidak dipasteurkan, boleh mengalami fermentasi secara semulajadi akibat kehadiran yis liar yang wujud secara semulajadi di dalam udara. Misalnya, jus epal yang tidak dipasteurkan akan mengalami proses fermentasi dan penapaian secara semula jadi kerana yis liar tadi memakan gula di dalam jus dan akhirnya menyebabkan alkohol terhasil. Proses pengkarbonan semulajadi juga boleh terjadi yang menghasilkan karbon diksida yang akan membentuk buih di dalam jus. Hal ini berlaku secara semula jadi bergantung kepada faktor suhu dan keadaan sekeliling sama ada jus tersebut disimpan di dalam peti sejuk atau hanya diluar yang akan menyebabkan fermentasi lebih cepat berlaku kerana suhu yang tinggi menyebabkan yis dan bakteria lebih aktif. Alkohol juga ada digunakan dalam pembuatan minuman ringan sebagai penstabil. Berdasarkan keputusan Muzakarah Jawatankuasa Majlis Fatwa Kebangsaan Kali ke-22 pada 24 November 1988, kordial yang mengandungi bahan perasa yang dimasukkan alkohol bagi tujuan penstabilan adalah harus atau boleh digunakan untuk tujuan minuman sekiranya alkohol itu bukan dihasilkan daripada proses pembuatan arak dan kuantiti alkohol itu hanyalah sedikit dan tidak memabukkan. Kajian semula mengenai alkohol dalam makanan ini telah dibuat oleh beberapa orang pakar dari Universiti Putra Malaysia dan telah dibentangkan dan dibincangkan oleh Muzakarah Jawatankuasa Majlis Fatwa Kebangsaan Kali ke-91 pada 4-5 Ogos 2010 dan keputusan seterusnya dibincangkan dalam satu Muzakarah Khas bertarikh 14-16 Julai 2011, bagi membuat keputusan akhir berkaitan dengan jumlah alkohol yang dibenarkan dalam minuman ringan bagi penentuan status halal. Ahli muzakarah telah bersetuju untuk menetapkan bahawa minuman ringan yang diproses atau dibuat bukan dengan tujuan untuk menghasilkan arak dan mempunyai alkohol di bawah aras v/v adalah harus atau boleh diminum. Namun, jika minuman ringan tersebut dibuat dengan niat dan cara yang sama dengan proses pembuatan arak, sama ada mengandungi alkohol yang sedikit ataupun banyak atau alkoholnya disuling adalah haram diminum. Alkohol yang terhasil secara semulajadi dalam makanan dan minuman semasa proses pembuatannya diklasifikasikan sebagai tidak najis dan harus dimakan atau diminum. 11 Sudah menjadi kebiasaan manusia apabila sakit akan mencari ubat untuk menyembuhkan penyakitnya. Seiring dengan kemajuan dalam bidang perubatan, pelbagai ubat telah dicipta menerusi kajian-kajian saintifik yang mana dapat mempercepatkan penyembuhan sesuatu penyakit. Kebiasaannya, ubat-ubatan ini dicipta dengan mencampur bahan kimia seperti bahan aditif, alkohol dan lain-lain lagi untuk menyempurnakan keberkesanan ubat. Ubat-ubatan yang mengandungi alkohol boleh diambil selagi kuantiti alkohol itu sedikit dan tidak memabukkan. Dalam kenyataan media bertarikh 25 Julai 2011, Majlis Fatwa Kebangsaan dalam Muzakarah Khas bertarikh 14-16 Julai 2011, telah memutuskan bahawa alkohol yang bukan diambil melalui proses pembuatan arak adalah tidak najis dan harus digunakan jika tidak membahayakan kesihatan manakala alkohol yang diperolehi dari proses pembuatan arak adalah haram dan najis hukumnya. Pada zaman dahulu, etanol akan diberikan kepada pesakit sebagai ubat bius sebelum prosedur pembedahan dilakukan Zubaidi, 2014 dan inilah yang sering menyebabkan salah faham tentang penggunaan alkohol dalam ubat-ubatan. Alkohol di dalam ubat-ubatan bukanlah alkohol yang diambil dari proses pembuatan arak tetapi ia adalah alkohol yang berfungsi sebagai bahan pelarut atau bahan antiseptik. Sebagai contoh, kebiasaannya setiap doktor akan menyapu alcohol swab pada kulit untuk mematikan kuman-kuman dan bakteria sebelum menyuntik jarum untuk mengambil darah atau sebelum melakukan pembedahan. Selain itu, alkohol juga terkandung dalam beberapa jenis hand sanitizer yang banyak digunakan di hospital-hospital. Bertepatan dengan kenyataan Majlis Fatwa Kebangsaan, alkohol di dalam perubatan tidak memabukkan dan memudaratkan dan hukumnya harus jika ia mendatangkan kebaikan kepada manusia selagi kuantitinya terkawal. Perkara yang menjadi kontroversi seterusnya adalah penggunakan alkohol dalam minyak wangi. Tidak dinafikan bahawa sinonimnya minyak wangi dengan alkohol kerana sudah semestinya kandungan minyak wangi terdiri daripada alkohol di samping bahan kimia pewangi yang lain. Seperti ubat-ubatan, alkohol di dalam minyak wangi juga bukanlah alkohol tulen tetapi ia menggunakan absolute alcoholâ, iaitu sejenis alkohol yang dicampurkan dengan bahan pelarut yang lain Zaharuddin, 2015. Kandungan alkohol daripada pembuatan minyak wangi ini amat berbeza dengan pembuatan arak. Kesan daripada minum alkohol dalam minyak wangi tidaklah menyebabkan mabuk tetapi boleh terus membawa kepada kematian. Etanol yang terkandung dalam minyak wangi sebenarnya akan hilang menerusi pemeruapan sebaik sahaja minyak wangi yang disembur bertemu dengan suhu badan manusia. Penggunaan alkohol dalam minyak wangi, perubatan dan makanan dikuatkan lagi dengan kesepakatan tokoh-tokoh perubatan dan ilmuwan Islam dalam Nadwah Fiqh Perubatan Islam ke-8 yang berlangsung di Kuwait pada 22 hingga 24 Mei 1995 yang menyatakan Muhamad Rafiqi, 2015 âAlkohol tidak najis dari segi syaraâ. Ini berdasarkan keterangan bahawa asal kepada sesuatu adalah suci. Tarjih bagi najis arak dan segala perkara yang memabukkan adalah maânawi batin bukannya hissi zahir. Maka, tidak mejadi kesalahan di sisi syarak hendak menggunakan alkohol dari sudut perubatan sebagai bahan pencuci antiseptik pada kulit dan kecederaan, ubat-ubatan, pembunuh kuman, pembersih kolon usus, krim campuran, dan ebagainya. Tiada kaitan antara pengharaman arak dengan mengambil manfaat daripada alkohol.â Nadwah Fiqh Perubatan Islam ke-8 Pembakaran alkohol akan menghasilkan karbon dioksida, CO2, air dan haba kerana ia merupakan sebatian organik yang terdiri daripada karbon, C, hidrogen, H dan oksigen, O. Ia merupakan tindak balas eksotermik. Menggunakan konsep ini, haba daripada pembakaran methanol dan etanol boleh digunakan untuk menggerakkan kenderaan bermotor. Ia bukanlah perkara yang baru kerana menurut Mathewson 1980 dalam bukunya berjudul The Manual for the Home and Farm Production of Alcohol Fuelâ, pada tahun 1872, Nikolaus Otto telah mencipta enjin pembakaran dalaman pada waktu gasolin tidak boleh didapati. Etanol pada 180-190 proof telah digunakan. Negara-negara seperti Brazil, China, Rusia, Amerika Syarikat, Kesatuan Eropah dan Jepun telah menggunakan alkohol iaitu metanol dan etanol sebagai sumber bahan api untuk kereta. Brazil adalah pengeluar terbesar bahan api berasaskan alkohol di dunia yang difermentasikan daripada tebu Saylor, 2011. Sejak tahun 2003, teknologi enjin kereta yang menggunakan enjin-bahan api fleksibel yang dipanggil enjin Flexâ telah digunakan oleh pengeluar kenderaan major seperti Volkswagen, General Motors dan Fiat. Enjin Flexâ boleh menggunakan bahan api petrol, alkohol atau campuran kedua-duanya yang dipanggil gasohol. 12 Menurut Gale West dan Ngo Anh-Thu dalam pembentangan di AIEA2 International Conference and Workshop of the CAES di Universiti Laval, Quebec pada Ogos 2004, penggunaan metanol dan etanol sebagai bahan api mempunyai kebaikan dan keburukan. Antara kebaikan bahan api berasaskan alkohol ini ialah dapat mengurangkan kadar pencemaran udara kerana pembakaran alkohol tidak membebaskan bahan-bahan beracun ke atmosfera. Aldehid yang terhasil sebagai bahan sampingan etanol adalah berbahaya kepada hidung, mata, tekak dan mungkin boleh menyebabkan kanser. Tetapi, pada isipadu 23% etanol, pengeluaran aldehid boleh dikawal menggunakan penukar katalitik. Ini dapat mengurangkan pencemaran alam disebabkan oleh bahan tambah dalam petrol iaitu MTBE dan plumbum yang menjadi punca pencemaran air di samping membahayakan kesihatan. Etanol mengandungi peratusan oktana yang lebih tinggi daripada petrol yang mana akan memberikan pembakaran enjin yang lebih lengkap di samping mengurangkan pengeluaran asap ekzos. Dari sudut ekonomi, penggunaan metanol dan etanol sebagai bahan api dapat mengrangkan kos bagi mengimport minyak mentah bagi negara-negara bukan pengeluar petroleum yang merupakan sumber yang tidak boleh diperbaharui. Berbanding dengan alkohol, ia adalah salah satu stok makanan yang boleh diperbaharui yang mungkin boleh menggantikan bahan api fosil pada masa hadapan. Walaubagaimanapun, kos bagi pengguna yang menggunakan bahan api daripada metanol dan alkohol ini masih tinggi. Ini kerana di sesetengah negara seperti Kanada, kos pengeluaran bahan api alkohol masih mahal. Selain itu, kuasa pemanduan kereta yang menggunakan bahan api etanol adalah rendah yang menyebabkan lebih banyak bahan api diperlukan untuk perjalanan yang jauh berbanding dengan petrol Saylor, 2011. Pembeli model kereta jenis enjin flex juga mngalami kesukaran untuk menjual semula kereta mereka akibat harga jual semula yang rendah dan mendatangkan kerugian Brandao & Bastian-Pinto, 2008. Selain itu, jumlah stesen minyak yang menjual bahan api alkohol ini juga masih kurang dan ini turut menyebabkan peningkatan kos pengguna. Sifat etanol yang larut di dalam air juga merupakan salah satu kelemahan yang perlu diatasi kerana ia boleh mengurangkan kualiti bahan api kerana boleh menyebabkan pemisahan fasa dalam campuran petrol. Di samping itu, ia boleh menyebabkan kerosakan tangki minyak akibat hakisan Gale & Ngo, 2004. Di Jepun penggunaan bahan api metanol yang dipanggil GAIAX sejak tahun 1999 telah diharamkan kerana menyebabkan kebakaran kenderaan Saylor, 2011. Penggunaan bahan api berasaskan alkohol memerlukan kajian lebih lanjut kerana ia berpotensi sebagai bahan api untuk masa akan datang. KESIMPULAN Etanol atau etil alkohol adalah jenis alkohol yang paling diketahui umum kerana ia adalah satu-satunya ahli kumpulan berfungsi hidroksi yang dihasilkan untuk diminum oleh manusia sejak awal zaman peradaban. Walaupun sumber-sumber minuman beralkohol adalah daripada sumber alami iaitu buah-buahan dan sayur-sayuran ia masih lagi haram untuk diminum kerana sifatnya yang toksik dan memabukkan. Islam menekankan kesan penggunaan alkohol terhadap manusia dan bukannya sumber dari mana ia dihasilkan. Ramai dalam kalangan pengguna menyamakan alkohol dan arak, yang mana implikasinya, timbul kekeliruan terhadap beberapa produk gunaan dan masyarakat merasa ragu-ragu dalam memilih produk berkenaan di pasaran Mohd Aizat, 2011. Walaupun alkohol haram untuk diminum atau dimakan, kumpulan berfungsi hidroksil ini masih tetap berguna untuk kehidupan. Masyarakat perlu mempunyai ilmu pengetahuan yang tepat tentang arak dan alkohol bagi mengelakkan kekeliruan dalam penggunaannya dalam kehidupan seharian. RUJUKAN A. Anis Najiha & Wan Nadiah. 2014. Alkohol Arak dan Etanol dalam Makanan Halal. Jurnal Intelek, Vol 9, 40-51. Ahmad Sarwat, Lc. 2009. Kajian Tafsir Ayat Ahkam Ayat-Ayat Al-Quran yang Mengandungi Hukum Syariat. Indonesia DU Centre. Alcohol metabolism. 2007. US Department of Health and Human Services; National Institutes of Health; National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Retrived 19 Mei 2016 from Al-Quran. 2 168, 2 219, 4 43, 5 90-91, 16 67, 109 2. Ali ibn Ahmad al-Wahidi. 2008. Asbab Al-Nuzul Terjemahan oleh Mokrane Guezzou. Amman, Jordan Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought. 13 Ammendola, A., Gemini, D., Iannacone, S., & et al. 2000. Gender And Peripheral Neuropathy In Chronic Alcoholism A ClinicalâElectroneurographic Study. Alcohol and Alcoholism, 35, 368â371. Anis Najiha Ahmad, Tajul Aris Yang, Norziah Mohd Hani & Wan Nadiah Wan Abdullah. 2014. Alkohol Dalam Makanan Fatwa Semasa di Rantau Asia Tenggara. Ulum Islamiyyah Journal, Vol 14, 1-18. Atkins, Carey, & Ong, 2013. Organic Chemistry A Brief Course. Singapore McGraw-Hill Education Asia. Bosron, Ehrig, T., and Li, 1993. Genetic Factors In Alcohol Metabolism And Alcoholism. Seminars In Liver Disease, 13126â135. Brazel, S., Fyshe, S. & Linton, M. 2004. Foods That Harm Foods That Heal. New York The Readerâs Digest Association, Inc. Butterworth, 2003. Hepatic EncephalopathyâA Serious Complication Of Alcoholic Liver Disease. Alcohol Research & Health, 272, 143â145. Chang, R & Goldsby, 2013. Chemistry. New York McGraw-Hill Companies, Inc. Che Wan Jasimah Wan Mohamed Radzi. 2001. Konsep Kesihatan Melalui Pemakanan Pendekatan Islam Dan Sains. Kuala Lumpur Utusan Publication and Distributors. Ching, L. 2014. Pre-U Text STPM Biolygy. Petaling Jaya Sasbadi Sdn Bhd. Dr. MuhamadRafiqiHehsan. 2015. Q & A Fiqh Perubatan. Batu Caves, Selangor PTS Publications & Distributions Sdn Bhd. Dr. Zaharuddin Abdul Rahman. 2015. Fiqh Medik Mini. TerbitanPertama. Batu Caves, Selangor PTS Publications & Distributions Sdn Bhd. FernandezâSola, J., Estruch, R., Nicolas, & et al. 1997. Comparison Of Alcoholic Cardiomyopathy In Women Versus Men. American Journal of Cardiology, 80, 481â485. Hakimi Abdul Mutalib. 2011. Peringkat-peringkat Pengharaman Arak. Retrieved 6 Mei 2016 from Hornby, 2010. Oxford Advanced Learnerâs Dictionary of Current English International Studdentâs Edition. 8th Edition. Oxford Oxford University Press. Israel, Y., Orrego, H., and Carmichael, 1994. Acetate-Mediated Effects Of Ethanol. Alcoholism Clinical And Experimental Research, 18144â148. Loft, S., Olesen, & Dossing, M. 1987. Increased Susceptibility To Liver Disease In Relation To Alcohol Consumption In Women. Scandinavian Journal of Gastroenterology, 22,1251â1256. Martin, Singleton, & Hiller-Sturmhofel, 2003. The Role of Thiamin in Alcoholic Brain Disease. Alcohol, Reasearch and Health, 272, 143-145. Mohd Aizat Jamaludin, Mahmood Zuhdi Hj. Abd. Majid, Mohd Anuar, Ramli, Nor Nadiha Mohd Zaki, Suhaimi Ab. Rahman & Dzulkifly Mat Hashim. 2011. Realisasi Pandangan Fuqaha Tentang Makanan Berasaskan Nilai Saintifik Semasa. Conference Paper of Seminar Hukum Islam Semasa VII, Jabatan Fiqh & Usul, APIUM. 14 Mokrane Guezzou. 2008. Asbab Al-Nuzul by Ali ibn Ahmad Al-Wahidi. Amman, Jordan Royal Aal al-Bayt Institute For Islamic Thought. Muhammad al-Khudri. 1964. Tarikh al-Tashri al-Islam. Ed. ke-6. Al-Qahirah Maktabah al-Tijariyyah al-Kubra. Muhammad Fakhruddin al-Razi. 1981. Tafsir Fakh al-Razi. Jilid XII. Beirut Dar al-Fikr. Nasrul Hisyam Nor Muhamad. 2004. Pandangan Yusof al-Qaradawi Terhadap Fiqh Semasa. Islamiyyat, 262, 69-81. Nduka Okafor. 2015. Production of Alcoholic Beverages. Encyclopedia of Life Support System Biotechnology, Vol V, 1-37. Nixon, S., Tivis, R., & Parsons, O. 1995. Behavioral Dysfunction And Cognitive Efficiency In Male And Female Alcoholics. Alcoholism Clinical and Experimental Research 193, 577â581. Paizah Ismail. 2012. Pelaksanaan Diyat Dalam Kerangka Perundangan Di Malaysia Cabaran Fiqh Semasa. Jurnal Fiqh, 1-20. Parsons, 1996. Alcohol abuse and alcoholism. In Nixon, ed. Neuropsychology for Clinical Practice. Washington, DC American Psychological Press. Samir Zakhari. 2006. Overview How Is Alcohol Metabolized By The Body?. Alcohol Research And Health National Institute On Alcohol Abuse And Alcoholism, Vol. 29, No. 4, 245-254. Siti Zulaekah, Yuli Kusumawati. 2005. Halal dan Haram Makanan Dalam Islam. SUHUF, Vol. XVII 1, 25-35. Smith, Mohd Shaari Azyze Mohd Salleh Azyze, Norliza Ghazali, Salwana Md Ali & Suraida Ramli. 2007. Organic Chemistry For Matriculation. Shah Alam McGraw-Hill Malaysia Sdn. Bhd. Sulaiman Noordin. 2006. Sains Menurut Perspektif Islam. Bangi Pusat Pengajian Umum UKM. Sulaiman Rahim. 2008. Keburukan dan Kebaikan Arak Alkohol dlm Al-Quran. Retrieved 6 Mei 2016 from Tortora, & Derrickson, 2012. Essentials of Anatomy and Physiology. 9th International student edition. New York Wiley. Tracey, & Baume, P. 2000. Anatomica The Complete Reference to the Human Body and How It Works. Australia Random House. Wansbrough, H. 1998. Chem Process in New Zealand Chemistry in Winemaking. New Zealand New Zealand Institute of Chemistry. Retrieved on 4 Mei 2016 from White, JamiesonâDrake, & Swartzwelder, 2002. Prevalence And Correlates Of AlcoholâInduced Blackouts Among College Students Results Of An EâMail Survey. Journal of American College Health, 51, 117â131. Zubaidi Hj. Ahmad. 2014. Hukum Menggunakan Ethyl Alkohol Ethanol Sebagai Bahan Antiseptik. Retrieved 4 Mei 2016 from Zain 2011. Majlis Fatwa Kebangsaan Koleksi Fatwa Berkaitan Alkohol Dalam Makanan Dll. Retrieved 4 Mei 2016 from ... man keras. Alkohol juga dikenali sebagai minuman keras. Terdapat dua jenis alkohol yang memabukkan iaitu methanol dan etanol atau dikenali sebagai etil alkohol. Jenis methanol terhasil daripada kayu wood alcohol manakala etanol terhasil daripada proses fermentasi atau penapaian bijirin seperti beras, gandum, barli, buah-buahan dan sayur-sayuran Mohd Noor et. al, 2018. Jenis etanol alkohol sahaja yang boleh menghasilkan alkohol melalui proses fermentasi. Fermentasi merupakan suatu proses yang melibatkan perubahan kimia disebabkan oleh tindak balas yis atau bakteria yang dimasukkan sekali dalam perahan tersebut atau melalui bakteria liar yang terdapat di udara tanpa kehadiran oksigen. Setiap minuman a ...... Selain itu, penggunaan alkohol dalam minyak wangi juga dibolehkan. Hal ini kerana alkohol yang digunakan bukanlah alkohol tulen akan tetapi ianya dicampur dengan 'absolute alcohol', iaitu sejenis alkohol yang dicampurkan dengan bahan pelarut yang lain Mohd Noor, 2018. Sifat alkohol yang mudah meruap bersesuaian dengan kegunaan minyak wangi itu sendiri. ...... campurkan dengan bahan pelarut yang lain Mohd Noor, 2018. Sifat alkohol yang mudah meruap bersesuaian dengan kegunaan minyak wangi itu sendiri. Ianya akan hilang sejurus saja disembur ke badan manusia melalui proses pemeruapan. Dr. Yusuf al Qardawi menyatakan arak khamar itu diharamkan kerana kandungannya yang mempunyai alkohol yang memabukkan Mohd Noor et. al, 2018. Walaupun ianya mempunyai kandungan alkohol yang sedikit, akan tetapi akan tetap menjadi mabuk setelah diminum dengan kuantiti yang banyak maka ianya diharamkan. ...Produk kecantikan merupakan campuran bahan kimia yang berasal daripada sumber semula jadi atau sintetik yang boleh diperoleh daripada pelbagai sumber. Titik kawalan utama untuk ramuan produk kecantikan adalah sumber bahan dan keselamatan. Kedua-dua aspek ini juga perlu selari dan memenuhi keperluan halal-tayyib selari dengan hukum syarak yang membenarkan bahan-bahan yang suci dan selamat dalam sesuatu produk. Justeru, kajian ini mengkaji keselamatan dan status halal ramuan produk kesihatan dan kecantikan dengan merujuk kepada peraturan yang dikuatkuasakan oleh Bahagian Regulatori Farmasi Negara NPRA Malaysia dan Hub-Halal JAKIM, Malaysia. Kajian ini mendapati penggunaan produk kecantikan dikategorikan sebagai tahsiniyyah atau pelengkap untuk manusia menjalani kehidupan dengan lebih baik. Penggunaan produk kecantikan memberi keselesaan dan keyakinan kepada penampilan pengguna dalam interaksi seharian. Oleh itu, produk kecantikan mestilah bebas daripada bahan yang haram, najis, dan bahan terlarang yang boleh membahayakan pengguna. Penggunaan produk kecantikan yang mengandungi unsur-unsur ini adalah dilarang oleh hukum syarak. Islam menggalakkan umatnya menjauhi sebarang bentuk kemudaratan demi memelihara kesejahteraan manusia termasuk aspek rohani, jasmani, emosi, dan intelek. Penilaian terhadap keselamatan dan status halal bahan-bahan tersebut akan menjadi lebih mudah melalui pengkategorian berdasarkan spesifikasi yang dikenal pasti mengikut keperluan kosmetik Halal dan peraturan kosmetik badan-badan berkuasa.... al., 2011, the process of alcohol preparation whether it is used internally or using denatured alcohol non-dissolved such as carbonated beverages or mixed ingredients in food. Meanwhile, for external use or denature alcohol dehydrated involves fragrances such as perfume, deodorant and toNoor 2018, she describes alcohol from the scientific point of view, is an organic compound consisting of carbon C, hydrogen H, oxygen O which has a general formula C H 2 +1 OH for aliphatic alcohols and aromatic alcohols or known as phenol C 6 H 5 OH. WhileSuryatin, 2004gives a view that alcohol is also called a cereal alcohol, a chemical compound that has a molecular formula of C 2 H 5 OH or ethanol. ...Alcohol is an organic solvent that is widely used in the manufacturing industry, especially in food and beverage products. It is also widely used in cosmetic industries to produce products such as perfume, moisturizer and other personal care products. Despite its widespread application, discussions regarding the use of alcohol in cosmetics from the Shariah and scientific perspectives are still very limited. Thus, the main focus of the present study is to consider the halal status of alcohol as an ingredient in Shariah-based cosmetic products in Malaysia. The analysis focuses on different aspects of Shariah law and also draws on scientific findings from previous studies. Opinion from scholars in Shariah and scientific field are examined in this articles, and the different types of alcohol found in cosmetic products are also discussed. Keyword alcohol, cosmetic products, ShariahDrinking alcohol is one of the risk that faces the society, and the public health authorizes as well as the economics of countries. Several studies were conducted to understand the status of alcohol consumption. However, few studies reviewed the literature to identify the status quo of alcohol. This study aims to review the literature related to alcohol consumption. Keywords that are related to the topic were used to search for articles in reliable databases. The articles were filtered based on time, scope, language, and index. A timeframe of four years was used to have an update view of the consumption of alcohol. Only English articles related to alcohol consumption were used. The results of this systematic literature review indicate that most of the previous studies are quantitative. In addition, the result also showed that there is limited studies in developing countries. Social, economic and family related issues are consequence of excessive consumption of alcohol. There is a need for more studies in non-western context to understand the status and possible remedy for alcohol consumption. Peter Robert MartinCharles K. SingletonSusanne Hiller-SturmhöfelA deficiency in the essential nutrient thiamine resulting from chronic alcohol consumption is one factor underlying alcohol-induced brain damage. Thiamine is a helper molecule a cofactor required by three enzymes involved in two pathways of carbohydrate metabolism. Because intermediate products of these pathways are needed for the generation of other essential molecules in the cells building blocks of proteins and DNA as well as brain chemicals, a reduction in thiamine can interfere with numerous cellular functions, leading to serious brain disorders, including Wernicke-Korsakoff syndrome, which is found predominantly in alcoholics. Chronic alcohol consumption can result in thiamine deficiency by causing inadequate nutritional thiamine intake, decreased absorption of thiamine from the gastrointestinal tract, and impaired thiamine utilization in the cells. People differ in their susceptibility to thiamine deficiency, however, and different brain regions also may be more or less sensitive to this IsmailDiyat, or "Blood Money" is a sum to be paid by the criminal or his family in cases of "Qisas and Diyat", which generally concerns "Murder or causing bodily harm". However, the implementation of this law seems very difficult, if not impossible these days due to the change in values and society. This article analyses the way how to overcome these problems by a method known among some Islamic Scholars as "Contemporary Islamic Jurisprudence". Among the findings of this study are, even though the word of Allah and the sayings of Prophet Muhammad are absolute and universal the interpretations of the jurists on the verses and hadith are not the same. It has always been influenced, among others, by the realities of life according to the time and location. Therefore, to implement such laws nowadays the classical juristic on the related verses of the Quran and the hadith of the Prophet Muhammad should be revisited by taking into account the reality of current life and LoftK L Olesen Martin DĂžssingSex-related differences were prospectively studied in patients with the first presentation of alcoholic liver disease. Among 42 patients the diagnosis was cirrhosis in 8 women and 15 men, alcoholic hepatitis in 4 women and 1 man, steatosis in 6 women and 6 men, and no histologic changes were found in the liver biopsy specimens from 2 men p greater than The median range antipyrine clearance was versus ml/min and the clinical score in accordance with the Pugh modification of the Child-Turcotte classification was 8 5-13 versus 8 5-11 in the women and men, respectively p greater than In 5 women and only 1 man the antipyrine clearance was less than 5 ml/min, indicating an almost total loss of functional liver mass p less than whereas the Pugh score was above 11 in 6 women, but not in any of the men p less than On an average, the men estimated their total lifetime consumption of alcohol to be times greater and the number of days they had consumed more than 5 drinks times higher than the women p less than These ratios are reduced to and respectively p greater than if the female alcohol intake is adjusted to the average male volume of distribution. The results support the concept that women may develop similar, and sometimes even more severe, liver disease after consumption of less alcohol than men. The apparent difference in susceptibility to alcohol may be partly explained by differences in volume of study was conducted to examine the role of childhood behavioral disorders CBDs and residual attention deficit disorder ADDRT in alcohol-related cognitive dysfunction in male and female subjects. Alcoholic n = 44 females, 56 males and control n = 40 females, 40 males subjects completed assessments that included measures of CBDs, ADDRT, and cognitive and psychosocial functioning. Cognitive tests were specifically designed to assess efficiency in function. As expected, alcoholics were inferior to controls in their cognitive efficiency [F1,171 = p = Alcoholics reported more CBDs [F1,161 = p = regardless of sex. They also reported more ADDRT [F1,173 = p = than did controls. There were also sex [F1,173 = p = and group by sex effects [F1,173 = p = Female alcoholics reported more ADDRT symptoms than any other group. Regression equations conducted to clarify the relation between group, sex, CBDs, ADDRT, and cognitive efficiency indicated that the best predictor of cognitive efficiency was group classification alcoholic versus control. That is, although symptoms of behavioral disorders were reported significantly more frequently by both male and female alcoholic subjects, these symptoms could not account for the cognitive impairment observed in either compare the prevalence and cardiac status of male and female alcoholics with alcoholic cardiomyopathy during a 5-year period, all chronic alcoholics with dilated cardiomyopathy who had clinical symptoms of heart failure were included. Alcoholic cardiomyopathy was diagnosed in 10 chronic alcoholic women and in 26 men; the prevalence of alcoholic cardiomyopathy was similar in both sexes. No significant differences were observed in age, nutritional parameters, and clinical and radiologic data of heart failure between the 2 groups. Alcoholic women reported a significantly lower daily dose of ethanol p = a shorter duration of alcoholism p = and a lower total lifetime dose of ethanol consumption p = and had a lower New York Heart Association functional class than men. Women also had lesser ventricular dysfunction than men. In a multivariate analysis, left ventricular systolic dysfunction was related to the total lifetime dose of ethanol consumption p < but not to gender. Finally, when patients were matched for left ventricular ejection fraction, women had consumed a lower total lifetime dose of ethanol than men p < The prevalence of alcoholic women with dilated cardiomyopathy was found to be similar to that of alcoholic men, although women required a lower total lifetime dose of ethanol to develop the AmmendolaD GeminiS. IannacconeF BravaccioIn some alcohol-related pathologies of chronic alcoholism women are more vulnerable than men. A consecutive sample of 62 chronic alcoholics was studied, 18 females and 44 males, aged between 28 and 69 years to assess the incidence and distribution of peripheral neuropathy with regard to gender. All patients underwent clinical and neurological observations, laboratory tests, and electroneurography. Total lifetime dose of ethanol TLDE and other risk factors for neuropathy disease duration, age, nutritional status were calculated and correlated to sural nerve sensory-evoked potential SEP amplitude. In 42 patients we observed the presence of clinical and/or infraclinical neuropathy, mostly axonal, in 29 males and 13 females In women, compared to men, TLDE and disease duration were significantly inversely correlated to sural nerve SEP amplitude, in women, SEP amplitude is significantly reduced in relation to TLDE and disease duration increase. These data indicate a higher sensitivity of females towards the toxic effects of ethanol, other than malnutrition, on peripheral nerve authors conducted an e-mail survey of 772 college students to learn more about their experiences with blackouts. Approximately half 51% of those who had ever consumed alcohol reported they had experienced a blackout at some point in their lives, and 40% had experienced 1 in the year before the survey. Among those who drank in the 2 weeks before the survey, nearly 1 in 10 had experienced a blackout during that period. Many later learned that, during the blackout, they had vandalized property, driven an automobile, had sexual intercourse, or engaged in other risky behaviors. Experiencing 3 or more blackouts was associated with a variety of other experiences, including heavier drinking, lower grades, an earlier age of drinking onset, and having others express concerns about their drinking. The female students who reported blackouts during the 2 weeks before the survey drank far less than male students did during this time period, supporting the use of gender-specific definitions of risky drinking. Roger ButterworthHE is a serious complication of alcoholic liver disease that contributes to cognitive dysfunction in chronic alcoholic patients. In patients with HE, the damaged liver can no longer remove neurotoxic substances such as ammonia and manganese from the blood. As a result, these molecules may enter the brain, where they can exert a variety of harmful effects that interfere with normal neurotransmitter activity, impair motor functions, and cause structural alterations in the astrocytes. To prevent or treat HE in alcoholic patients with cirrhosis, physicians currently rely primarily on strategies to lower blood ammonia concentrations as well as on liver transplantation in patients with end-stage liver disease; new approaches also are also being investigated.
manfaat positif penggunaan alkohol dalam bidang industri adalah